> >

Blinken Peringatkan Netanyahu, Sebut Israel Terancam jika Tak Ada Rencana Konsisten Gaza Pascaperang

Kompas dunia | 23 Maret 2024, 12:20 WIB
Menlu AS Antony Blinken saat bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan memberi peringatan keras mengenai keamanan Israel dan posisi globalnya, memperingatkan akan bahaya potensial jika tidak ada rencana yang konsisten untuk Gaza pasca-perang. (Sumber: Anadolu)

WASHINGTON, KOMPAS TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken dilaporkan memberi peringatan keras mengenai keamanan Israel dan posisi globalnya saat bertemu Perdana Menteri (PM) PM Israel Benjamin Netanyahu, Jumat (22/3/2024). Blinken memperingatkan akan bahaya potensial jika tidak ada rencana yang konsisten untuk Gaza pasca-perang.

Menurut situs berita Axios yang mengutip sumber yang akrab dengan pertemuan tersebut, Blinken memperingatkan pemimpin Israel tentang pentingnya strategi yang jelas untuk skenario Gaza pasca-perang, mengatakan Israel membutuhkan "rencana yang konsisten, atau Anda akan terjebak di Gaza."

"Anda mungkin tidak menyadarinya sampai sudah terlambat," kata Blinken dalam laporan Anadolu.

"Menlu mengatakan, dengan jalur sekarang, Hamas akan tetap berkuasa di Gaza atau akan terjadi kekacauan, yang hanya akan menciptakan kondisi untuk lebih banyak terorisme," demikian dilaporkan.

"Kita akan sibuk selama beberapa dekade," kata Netanyahu dalam tanggapannya.

Baik Departemen Luar Negeri maupun kantor Netanyahu tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang pertemuan di Tel Aviv.

Baca Juga: Senator AS Tekan Joe Biden untuk Percepat Solusi Dua Negara di Israel-Palestina

Menlu AS Antony Blinken saat bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Jumat (22/3/2024). Blinken dilaporkan memberi peringatan keras mengenai keamanan Israel dan posisi globalnya, memperingatkan akan bahaya potensial jika tidak ada rencana yang konsisten untuk Gaza pasca perang. (Sumber: Anadolu)

Blinken tiba di Israel hari Jumat dari Mesir dalam perjalanan ke tiga dari tur Timur Tengah keenamnya sejak 7 Oktober.

Kunjungannya didominasi oleh upaya mencapai kesepakatan atas kesepakatan pertukaran tawanan antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, untuk membentuk gencatan senjata permanen di Gaza, dan membahas risiko serangan darat tentara Israel di Rafah, di bagian selatan Jalur Gaza.

Putaran baru negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas sedang berlangsung di Doha, dengan perantara Qatar dan Mesir serta dengan partisipasi AS, untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan.

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza sejak serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober yang dipimpin oleh Hamas di mana sekitar 1.200 warga Israel tewas.

Hampir 32.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas sejak itu di Gaza, dan lebih dari 74.000 terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Perang Israel telah mendorong 85% dari penduduk Gaza menjadi pengungsi internal di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur enklave itu telah rusak atau hancur, menurut PBB.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu / Axios


TERBARU