> >

Belgorod Dibombardir di Tengah Pemilu Rusia dan Bunuh 2 Orang, Putin Salahkan Ukraina

Kompas dunia | 17 Maret 2024, 08:18 WIB
Kerusakan yang terjadi atas bombardir di Belgorod, Rusia, Sabtu (16/3/2024). (Sumber: Belogorod Region Governor Vycheslav Gladkov telegram channel via AP )

BELGOROD, KOMPAS.TV - Belgorod dibombardir saat pemilihan umum (pemilu) Rusia diadakan.

Gubernur Belgoro, Vyacheslav Gladkov mengatakan, dua orang terbunuh karena bombardir yang terjadi Sabtu (16/3/2024).

Akibat pemboman tersebut, toko-toko dan sekolah pun ditutup di wilayah Berlgorod, yang dekat dengan perbatasan UIkraina.

Baca Juga: Kim Jong-Un Akhirnya Gunakan Limosin Mewah Pemberian Putin, Ini yang Dirasakannya

Gladkov mengungkapkan, sistem pertahanan udara telah menghancurkan delapan rudal yang mengarah ke wilayah Rusia.

Putin menuduh Ukraina tengah mencoba mengganggu upayanya untuk kembali memimpin enam tahun ke depan.

Gladkov mengatakan, siswa di Belgorod tak akan menghadiri sekolah pada Senin (18/3/2024) dan  Selasa (19/3/2024).

Tokoh-tokoh dan pusat perbelanjaan juga akan ditutup pada Minggu (17/3/2024) dan Senin.

Dikutip dari BBC, Gladkov mengatakan, satu perempuan tewas di sebuah taman karena pengeboman itu, ketika tengah berjalan dengan anjing dan putranya.

“Saat ini medis tengah berjuang untuk menyelamatkan putranya,” ujar sang gubernur.

Gambar yang beredar di media sosial memperlihatkan taman itu ditutupi asap dan api. Belgorod  menjadi target dari sejumlah serangan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasikan, seranga-serangan itu telah menimbulkan kerugian di wilayah perbatasan Ukraian, dan Belgorod, serta Kursk.

Sementara itu, Gubernur Samara, yang ada di sebelah tenggara Moskow mengatakan, drone Ukraina menargetkan dua kilang minyak.

Ukraina belum memberikan komentar resmi atas serangan di Belgirid.

Namun, sumber Ukraina dari badan intelijen SBU mengatakan, telah menyerang tiga kilang Rosneft di wilayah Samara, yaitu di Syzran, Novokuibyshevsk, dan Kuibyshevsk.

Baca Juga: Saat Jokowi Dipertanyakan Netralitasnya di Pilpres 2024 pada Sidang Komite HAM PBB, Ini Alasannya

Pemilu Rusia yang dilakukan sejak Jumat (15/3/2024), digambarkan tidak adil ataupun bebas dari pengkritik Putin.

Putin pun diyakini sudah dipastikan menjadi pemenang pemilu karena tak memiliki lawan yang kredibel.

Kandidat potensial yang menentang invasi Rusia ke Ukraina dihalangi untuk bisa mencalonkan diri.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : BBC


TERBARU