> >

Serangan Brutal ke Gaza Membuat Ekonomi Israel Terguncang, Kontraksi Hampir 20%

Kompas dunia | 20 Februari 2024, 07:44 WIB
Mata uang Shekel Israel. Kuartal pertama tahun 2023, ekonomi Israel tumbuh 3,1%, 2,8% di kuartal kedua, dan 2,7% di kuartal ketiga, tahunan hanya tumbuh 2%, turun dari 6,5% sebelumnya. (Sumber: Anadolu)

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Serangan brutal Israel ke Gaza yang terus berlanjut menyebabkan ekonomi negara Zionis tersebut  mengalami kontraksi sebesar hampir 20% pada kuartal terakhir tahun 2023, menurut data resmi dari Biro Statistik Negara itu hari Senin, (19/2/2024), hampir dua kali lipat dari perkiraan pasar.

"Berkontraksinya ekonomi pada kuartal keempat tahun 2023 secara langsung dipengaruhi oleh pecahnya Perang Pedang Besi pada 7 Oktober," demikian diungkapkan oleh biro statistik Israel seperti laporan Anadolu, Selasa, (20/2/2024).

Angka awal yang dirilis oleh biro tersebut menunjukkan Produk Domestik Bruto menyusut sebesar 19,4% dalam tiga bulan terakhir tahun lalu.

Menurut biro tersebut, penurunan ini dipicu oleh penurunan konsumsi pribadi sebesar 26,9%, karena kepercayaan konsumen merosot akibat perang di Gaza dan rumah tangga mengurangi pengeluaran.

Kuartal pertama tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Israel 3,1%, 2,8% pada kuartal kedua, dan 2,7% pada kuartal ketiga.

Baca Juga: Israel Akan Batasi Akses Warga Palestina ke Masjid Al Aqsa selama Ramadan dan Ancam Serang Rafah

PM Israel Benyamin Netanyahu. Serangan brutal Israel ke Gaza yang terus berlanjut menyebabkan ekonomi Israel mengalami kontraksi sebesar 19,4% pada kuartal terakhir tahun 2023, kuartal pertama tahun 2023, ekonomi Israel tumbuh 3,1%, 2,8% di kuartal kedua, dan 2,7% di kuartal ketiga, tahunan hanya tumbuh 2%, turun dari 6,5% sebelumnya. (Sumber: Times of Israel)

Sepanjang 2023, ekonomi Israel hanya tumbuh 2%, turun dari 6,5% pada tahun 2022.

Israel meluncurkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

 

Serangan Israel membunuh 29.092 orang warga sipil dan melukai sekitar 69.028 orang dengan merusak berbagai infrastruktur dan menyebabkan kekurangan kebutuhan pokok.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu


TERBARU