> >

Arab Saudi: Tidak Ada Hubungan Diplomatik dengan Israel Tanpa Berdirinya Negara Palestina

Kompas dunia | 8 Februari 2024, 06:30 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bertemu Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Al Ula, Arab Saudi, Senin, 8 Januari 2024. Arab Saudi menegaskan tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel tanpa berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. (Sumber: Evelyn Hockstein/Pool Photo via AP)

RIYADH, KOMPAS.TV - Arab Saudi menegaskan tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel tanpa berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Demikian dilaporkan oleh kantor berita Arab Saudi, SPA, yang mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri, Rabu (7/2/2024).

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi disebut telah menjelaskan kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) tentang posisi Riyadh tersebut. 

"Tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali jika negara Palestina yang independen diakui dengan batas 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, serta agresi Israel terhadap Jalur Gaza dihentikan dan semua pasukan pendudukan Israel mundur dari Jalur Gaza," bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari Arab News.

Riyadh juga mengulangi seruannya kepada anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang belum mengakui negara Palestina, "untuk segera mengakui negara Palestina dengan batas 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sehingga rakyat Palestina dapat memperoleh hak-hak sah mereka dan agar tercapai perdamaian yang komprehensif dan adil untuk semua."

Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza, wilayah yang diinginkan oleh Palestina untuk negara masa depan mereka, dalam perang Timur Tengah tahun 1967.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menghabiskan sebagian besar tahun lalu mendorong kesepakatan potensial yang bersejarah di mana Arab Saudi akan mengakui Israel, sebagai imbalan atas jaminan pertahanan AS, dan bantuan dalam mendirikan program nuklir sipil.

Baca Juga: PM Qatar Sebut Hamas Beri Respons Positif Proposal Gencatan Senjata dengan Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak keras kemerdekaan Palestina. (Sumber: Abir Sultan/Pool Photo Via AP)

Israel mengambil alih Yerusalem Timur dalam langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional dan menganggap seluruh kota Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Saat ini ada lebih dari 500.000 warga Israel yang tinggal di permukiman-permukiman ilegal khusus Yahudi di Tepi Barat, wilayah Palestina yang berada di bawah pendudukan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Arab News/Saudi Press Agency


TERBARU