> >

Rusia Kembali Hantam Ukraina dengan Rentetan Rudal Balistik dan Drone

Kompas dunia | 7 Februari 2024, 20:11 WIB
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di sebuah gedung apartemen setelah terjadinya serangan Rusia di Kiev, Ukraina, Rabu, 7 Februari 2024. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV - Rusia kembali meluncurkan serangan dengan peluru kendali, rudal balistik, dan drone tipe Shahed, ke enam wilayah dan tiga kota besar Ukraina, Rabu pagi (7/2/2024). Hal itu diungkapkan otoritas Ukraina.

Pihak Ukraina mengatakan serangan tersebut menewaskan setidaknya lima warga sipil dan melukai hampir 40 orang lainnya, termasuk seorang wanita hamil.

Serangan menyasar tiga kota besar termasuk Kiev, saat diplomat tertinggi Uni Eropa, Josep Borrell, tengah membahas bantuan militer dan dukungan keuangan bagi Ukraina.

Borrell menyatakan ia memulai hari di tempat perlindungan udara, menyebutnya sebagai bagian dari "realitas harian" Ukraina setelah hampir dua tahun perang berkecamuk.

Bantuan dari Barat sangat dibutuhkan oleh Ukraina yang menghadapi kekurangan amunisi dan personel.

Beberapa sumber pendanaan asing jangka panjang juga diragukan akan mengucur karena upaya terbaru untuk mencapai kesepakatan mengenai bantuan bagi Ukraina di Senat Amerika Serikat, gagal pada Selasa (6/2/2024).

Meskipun garis depan sepanjang sekitar 1.500 kilometer hampir tidak bergeser dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Rusia memiliki keunggulan dalam stok peluru kendali dan amunisi artileri yang digunakan untuk serangan jarak jauh.

Rusia secara berkala menggunakan peluru kendali untuk menghantam sasaran sipil selama konflik.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bulan lalu, prioritas utama Kiev adalah sistem pertahanan udara dan perang elektronik yang dapat menghentikan drone.

Baca Juga: Ukraina di Ujung Tanduk, Rencana Bantuan AS ke Kiev Gagal Total di Kongres gara-gara Tekanan Trump

Petugas sedang memadamkan gedung yang terbakar di Kiev akibat serangan Rusia, Rabu (7/2/2024). (Sumber: AP Photo)

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU