> >

Mali, Niger, dan Burkina Faso Mundur dari Blok Regional Afrika Barat ECOWAS Saat Ketegangan Memuncak

Kompas dunia | 29 Januari 2024, 07:59 WIB
Lokasi Burkina Faso, Mali, dan Niger di Afrika Barat. Negara-negara Afrika Barat yaitu Mali, Burkina Faso, dan Niger menarik diri dari blok ekonomi regional yang dikenal sebagai ECOWAS, demikian diumumkan oleh junta mereka masing-masing hari Minggu, (28/1/2024), menuduh ECOWAS memberlakukan sanksi tidak manusiawi untuk membalikkan kudeta di negara mereka. (Sumber: Encyclopaedia Brittanica)

ABUJA, KOMPAS.TV - Negara-negara Afrika Barat yaitu Mali, Burkina Faso, dan Niger menarik diri dari blok ekonomi regional yang dikenal sebagai ECOWAS, demikian diumumkan oleh junta mereka masing-masing hari Minggu, (28/1/2024), menuduh blok tersebut memberlakukan sanksi "tidak manusiawi" untuk membalikkan kudeta di negara mereka.

ECOWAS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada pemberitahuan resmi terkait keputusan negara-negara tersebut untuk menarik diri, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Senin, (29/1/2024).

Para jenderal mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama yang dibacakan di televisi negara di ketiga negara tersebut bahwa mereka telah "memutuskan secara berdaulat bahwa  Burkina Faso, Mali, dan Niger segera menarik diri dari Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS)," dengan mengklaim blok tersebut "meninggalkan cita-cita para pendiri dan pan-Afrikanismenya" setelah hampir 50 tahun berdiri.

"Selain itu, ECOWAS, di bawah pengaruh kekuatan asing, yang mengkhianati prinsip-prinsip pendirinya, telah menjadi ancaman bagi negara-negara anggotanya dan populasi yang kebahagiaannya seharusnya dijamin," demikian pernyataan mereka.

ECOWAS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak diberitahu terkait keputusan negara-negara tersebut untuk keluar dari ECOWAS. Protokolnya menyatakan penarikan diri memakan waktu hingga satu tahun untuk diselesaikan.

“Burkina Faso, Niger, dan Mali tetap menjadi anggota penting dari Komunitas dan Otoritas tetap berkomitmen untuk menemukan solusi negosiasi untuk kebuntuan politik,” ujarnya.

Dilihat secara luas sebagai otoritas politik dan regional paling atas di Afrika Barat, blok 15 negara ECOWAS, yang dibentuk pada tahun 1975 untuk "memajukan integrasi ekonomi" di negara-negara anggotanya, telah kesulitan dalam beberapa tahun terakhir untuk membalikkan gelombang kudeta di wilayah tersebut di mana warga mengeluh tidak mendapatkan manfaat dari sumber daya alam yang kaya.

Baca Juga: Junta Niger Perintahkan Pasukan Siaga Penuh, Siap Tempur Lawan ECOWAS?

Pendukung kudeta militer Nigeria berdemonstrasi di depan Kedubes Prancis, Minggu (30/7/2023), sambil meneriakkanm dukungan ke Putin dan Rusia. (Sumber: AP PHOTO/Sam Mednick)

Di sebagian wilayah Afrika Barat, ECOWAS semakin kehilangan efektivitas dan dukungan di antara warga, yang melihatnya hanya mewakili kepentingan para pemimpin dan bukan kepentingan massa, kata Oge Onubogu, direktur Program Afrika di pusat pemikiran Wilson Center berbasis di Washington.

Pengumuman pada hari Minggu adalah perkembangan terbaru dalam serangkaian peristiwa yang telah meningkatkan ketegangan politik di Afrika Barat sejak mengalami kudeta terbaru dari sejumlah kudeta di Niger tahun lalu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU