> >

Uni Eropa: Palestina Merdeka Jalan Perdamaian di Timur Tengah, Penolakan Netanyahu Mengkhawatirkan

Kompas dunia | 23 Januari 2024, 09:05 WIB
Menlu Palestina Riyad Najeeb al-Maliki, kiri, berbicara dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam pertemuan para Menlu negara Uni Eropa di Brussels, Senin, 22 Januari 2024. Uni Eropa tegaskan kemerdekaan Palestina jalan satu-satunya perdamaian di Timur Tengah. (Sumber: AP Photo)

"Kami menuntut gencatan senjata segera, pembebasan sandera, penghormatan terhadap hukum internasional, (dan) kembali ke proses perdamaian, yang harus mengarah pada pembentukan dua negara yang hidup berdampingan dalam perdamaian," kata Lahbib, menjelaskan solusi dua negara sebagai "cara satu-satunya untuk membentuk perdamaian secara berkelanjutan di wilayah tersebut."

Menteri Eropa ingin mendengar rencana apa yang dimiliki Israel. 

"Apa solusi lain yang mereka miliki?" tanya Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell yang memimpin pertemuan tersebut. "Mengusir semua warga Palestina? Membunuh mereka semua?"

Borrell mengecam apa yang ia deskripsikan sebagai kekejaman yang dilakukan Hamas selama serangan luar biasa pada 7 Oktober di selatan Israel. Merujuk kepada tindakan militer Israel, ia mengatakan, "Mereka menanamkan kebencian untuk beberapa generasi."

"Perdamaian dan stabilitas tidak dapat dibangun hanya dengan cara militer," katanya.

Israel tampak jauh dari mencapai tujuannya untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan lebih dari 100 sandera yang tersisa. Tetapi Netanyahu menolak kemerdekaan Palestina dan tampak ingin mengendalikan Gaza tanpa batas waktu.

Perselisihan mengenai masa depan wilayah tersebut, yang terjadi saat perang masih berkecamuk tanpa ujung, menempatkan Uni Eropa, AS, dan sekutu-sekutu Arab mereka melawan Israel dan menjadi hambatan besar bagi rencana pemerintahan atau rekonstruksi pasca-perang di Gaza.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU