> >

Uni Eropa: Palestina Merdeka Jalan Perdamaian di Timur Tengah, Penolakan Netanyahu Mengkhawatirkan

Kompas dunia | 23 Januari 2024, 09:05 WIB
Menlu Palestina Riyad Najeeb al-Maliki, kiri, berbicara dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam pertemuan para Menlu negara Uni Eropa di Brussels, Senin, 22 Januari 2024. Uni Eropa tegaskan kemerdekaan Palestina jalan satu-satunya perdamaian di Timur Tengah. (Sumber: AP Photo)

BRUSSELS, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Uni Eropa menegaskan negara Palestina merdeka adalah satu-satunya jalan perdamaian di Timur Tengah, Senin (22/1/2024). Mereka juga menyatakan keprihatinan atas penolakan yang tegas oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap ide tersebut.

"Pernyataan-pernyataan Benjamin Netanyahu sangat mengkhawatirkan. Akan ada kebutuhan untuk negara Palestina dengan jaminan keamanan bagi semua," kata Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne kepada wartawan di Brussels, tempat menlu negara Uni Eropa bertemu membahas perang di Gaza.

Menlu Israel, Israel Katz, dan Menlu Yordania, Ayman Safadi, juga berada di ibu kota Belgia itu untuk diskusi tersebut.

Isu masa depan Gaza juga telah membuat Israel berseberangan dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutu Arabnya ketika mereka berupaya untuk memediasi demi mengakhiri pertempuran di wilayah Palestina yang terkepung.

Saat tiba di pertemuan, Katz menolak untuk menanggapi ketika ditanya tentang kemungkinan kemerdekaan Palestina. Sambil menunjukkan gambar sandera Israel, Katz mengatakan bahwa ia datang untuk mencari dukungan bagi agresi Israel untuk membongkar Hamas.

"Kita harus mengembalikan keamanan kita. Prajurit kami sedang berjuang dalam kondisi yang sangat sulit," katanya kepada wartawan. Tujuan pemerintah Israel, kata Katz, adalah "mengembalikan sandera dan mengembalikan keamanan bagi warga Israel."

Jumlah kematian warga Palestina akibat perang antara Israel dan Hamas telah mencapai 25.295 warga sipil, kata Kementerian Kesehatan di Gaza. Israel hari Minggu mengumumkan satu lagi dari para sandera yang diambil selama serangan pada 7 Oktober, meninggal.

Uni Eropa adalah penyedia bantuan terbesar di dunia bagi rakyat Palestina, tetapi hanya punya sedikit pengaruh terhadap Israel, meskipun menjadi mitra dagang terbesarnya. Ke-27 negara anggota juga sangat terbagi dalam pendekatan mereka. Namun, seiring bertambahnya jumlah korban di Gaza, juga muncul seruan untuk menghentikan pertempuran.

Baca Juga: Pemimpin Uni Eropa Menuduh Israel Gunakan Hamas untuk Lemahkan Otoritas Palestina

Menlu Israel Israel Katz, kanan, tiba untuk bertemu menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, Senin, 22 Januari 2024. Uni Eropa tegaskan kemerdekaan Palestina jalan satu-satunya perdamaian di Timur Tengah. (Sumber: AP Photo)

"Gaza berada dalam situasi darurat yang sangat mendesak. Ada risiko kelaparan. Ada risiko epidemi. Kekerasan harus dihentikan," kata Menlu Belgia Hadja Lahbib, yang menjabat sebagai presiden rotasi Uni Eropa.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU