> >

Sukses Uji Coba Rudal Jarak Jauh yang Bisa Hantam AS, Kim Jong Un Beri Peringatan ke Washington

Kompas dunia | 20 Desember 2023, 08:05 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, hari Selasa (19/12/2023), memberikan peringatan sekaligus ancaman serius terhadap Amerika Serikat usai berhasil uji coba rudal nuklir antarbenua Hwasong-18, siap mengambil tindakan lebih agresi untuk menangkal ancaman militer yang meningkat yang dipimpin oleh Amerika Serikat. (Sumber: AP Photo)

Merujuk pada pertemuan Konsultasi Nuklir kedua antara pejabat senior AS dan Korea Selatan pada Jumat lalu, KCNA mengatakan kedua negara sepakat memperbarui strategi penangkalan nuklir dan skenario operasi nuklir dalam latihan militer gabungan mereka pada musim panas.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengatakan dalam pertemuan Dewan Kabinet pada hari Selasa bahwa "aliansi Korea-U.S. yang berbasis nuklir dan kuat" akan segera terbentuk.

Badan konsultasi nuklir bertanggung jawab atas pertukaran informasi tentang rencana operasi senjata nuklir dan strategis, meskipun AS akan tetap mengendalikan operasional senjata nuklirnya sendiri.

Baca Juga: Janji Mengerikan AS ke Kim Jong-Un: Menyerang dengan Nuklir, Rezim Korea Utara Bakal Tamat

Pendirian kelompok ini adalah bagian dari upaya AS untuk mengurangi kekhawatiran Korea Selatan tentang provokasi dari Korea Utara sambil mencegah Seoul dari mengejar program nuklirnya sendiri.

Sejak 2022, Korea Utara melakukan lebih dari 100 uji coba rudal balistik melanggar larangan PBB, yang disebut oleh pakar luar sebagai upaya untuk meningkatkan persenjataan nuklir mereka dan memenangkan konsesi AS yang lebih besar.

Meskipun demikian, Korea Utara masih berhasil menghindari sanksi internasional baru karena China dan Rusia menghalangi upaya AS dan negara lain untuk memperketat sanksi PBB terhadap negara tersebut.

Amerika Serikat dan Korea Selatan memperluas pelatihan militer mereka dan meningkatkan penempatan sementara aset militer AS yang kuat di Korea Selatan.

Pada hari Selasa, Korea Selatan, AS, dan Jepang mulai mengoperasikan pertukaran data peringatan rudal realtime terhadap Korea Utara dan menetapkan rincian latihan tiga negara mereka dalam beberapa tahun mendatang, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan. 

Korea Utara melihat kemitraan AS-Korea Selatan-Jepang sebagai ancaman keamanan dan berusaha meningkatkan hubungannya dengan China dan Rusia sebagai tanggapan.

Baru-baru ini, Korea Utara menghadapi kecurigaan dari luar bahwa mereka menerima teknologi senjata canggih dari Rusia sebagai imbalan untuk menyediakan senjata konvensional untuk mendukung perang Rusia di Ukraina.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU