> >

Israel Berharap Kesepakatan dengan Hamas untuk Pembebasan Sandera Bakal Tercapai Beberapa Hari Lagi

Kompas dunia | 20 November 2023, 19:15 WIB
Keluarga sandera Israel dan puluhan ribu pendukung mereka tiba di Yerusalem hari Sabtu, (18/11/2023) setelah lima hari perjalanan untuk menuntut penjelasan pemerintahan Netanyahu terkait nasib mereka yang disandera oleh Hamas. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Israel berharap kesepakatan dengan Hamas untuk pembebasan sandera dengan jumlah signifikan bakal tercapai beberapa hari lagi.

Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) Michael Herzog mengatakan usaha yang serius agar hal itu terjadi tengah dilakukan.

Namun ia mengatakan semakin sedikit rincian yang diungkapkannya, semakin besar peluang terjadinya kesepakatan.

Baca Juga: Palestina Ungkap Israel Incar Pembersihan Etnis Seluruh Gaza lewat Perang Pemusnahan dan Genosida

Qatar yang menjadi mediator juga mengatakan kesepakatan sesaat lagi bisa tercapai.

Hamas dilaporkan telah menculik sekitar 240 sandera ketika melakukan serangan ke wilayah Israel, pada 7 Oktober 2023.

Surat kabar Washington Post dikutip dari BBC, Minggu (19/11/2023), mengungkapkan, Hamas dan Israel saat ini semakin dekat untuk mencapai kesepakatan yang ditengahi AS.

Mereka melaporkan kesepakatan itu akan membebaskan puluhan perempuan dan anak-anak yang disandera di Gaza ditukar dengan lima hari jeda pertempuran.

Perdana Menteri Qatar Mohammed Bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan, hanya hambatan praktis dan logistik sangat kecil yang tersisa, dan menambahkan bahwa sudah cukup dekat kesepakatan tercapai.

AS sendiri tak mengonfirmasikan detail mengenai perkembangan saat ini.

Baca Juga: Raja Yordania Kembali Keluarkan Peringatan Kemungkinan Meluasnya Perang Gaza

“Kami belum mencapai kesepakatan, tetapi kami akan terus bekerja keras untuk mendapatkannya,’ tulis Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson di media sosial X.

Qatar memainkan peranan besar dalam upaya mediasi untuk memastikan pembebasan sandera yang ditawan Hamas di Gaza.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menepis gencatan senjata sepenuhnya.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU