> >

Massa Menyerbu Bandara Rusia untuk Memprotes Penerbangan dari Israel

Kompas dunia | 30 Oktober 2023, 08:13 WIB
Pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan antisemitisme di bandara di Makhachkala, Rusia, Senin, 30 Oktober 2023. Kantor berita dan media sosial Rusia mengatakan ratusan orang telah menyerbu bandara utama di wilayah Dagestan ini untuk memprotes kedatangan pesawat yang datang dari Tel Aviv, Israel. (Sumber: The Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV — Ratusan orang menyerbu bandara utama di wilayah Dagestan, Rusia, dan menuju lapangan pendaratan untuk memprotes kedatangan sebuah pesawat dari Tel Aviv, Israel, Minggu (29/10/2023). Pihak berwenang kemudian menutup bandara di Makhachkala, yaitu ibu kota wilayah dengan penduduk mayoritas Muslim di Rusia.

Polisi kemudian datang dan mengamankan fasilitas tersebut. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai adanya korban luka atau penangkapan akibat peristiwa ini.

Laporan berita Rusia mengatakan orang-orang di antara kerumunan itu meneriakkan slogan-slogan antisemit dan mencoba menyerbu pesawat milik maskapai Rusia Red Wings.

Video di media sosial menunjukkan beberapa orang di landasan pendaratan mengibarkan bendera Palestina. Pengunjuk rasa juga berusaha membalikkan mobil polisi dan ada juga pengunjuk rasa yang memeriksa paspor penumpang yang tiba di Makhachkala.

Baca Juga: Menlu Rusia: Penghancuran Gaza Bisa Timbulkan Krisis selama Puluhan hingga Ratusan Tahun

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Minggu malam, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel mengharapkan otoritas penegak hukum Rusia untuk melindungi keselamatan semua warga negara Israel dan orang-orang Yahudi di mana pun mereka berada dan untuk bertindak tegas terhadap para perusuh dan terhadap hasutan liar yang ditujukan terhadap orang-orang Yahudi. dan Israel. Kantor Netanyahu menambahkan bahwa duta besar Israel untuk Rusia bekerja sama dengan Rusia untuk menjaga keamanan warga Israel dan Yahudi.

 

Kementerian Dalam Negeri Distrik Federal Kaukasia Utara Rusia, tempat Dagestan berada, menyatakan bahwa rekaman CCTV akan digunakan untuk mengetahui identitas mereka yang menyerbu bandara, dan mereka yang terlibat akan dibawa ke pengadilan.

Sementara itu, pemerintah daerah Dagestan mengimbau warganya untuk tetap tenang dan tidak ikut ambil bagian dalam protes semacam itu.

“Kami mendesak warga republik ini untuk memahami situasi dunia saat ini. Otoritas federal dan organisasi internasional melakukan segala upaya untuk mewujudkan gencatan senjata terhadap warga sipil Gaza. Kami mendesak penduduk republik ini untuk tidak menyerah pada provokasi kelompok destruktif dan tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat,” tulis pemerintah Dagestan di Telegram.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU