Kompas TV internasional kompas dunia

Menlu Rusia: Penghancuran Gaza Bisa Timbulkan Krisis selama Puluhan hingga Ratusan Tahun

Kompas.tv - 29 Oktober 2023, 01:05 WIB
menlu-rusia-penghancuran-gaza-bisa-timbulkan-krisis-selama-puluhan-hingga-ratusan-tahun
Ledakan yang disebabkan serangan udara Israel terjadi di utara Jalur Gaza, wilayah Palestina yang berada di bawah pendudukan Israel sejak 1967, Jumat, 27 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Abed Khaled)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut tindak penghancuran atau pengusiran 2,3 juta penduduk Jalur Gaza bisa memicu krisis yang berlangsung berdekade-dekade atau berabad-abad. Hal tersebut disampaikan Lavrov usai Israel meningkatkan intensitas serangan udara dan meluncurkan serangan darat ke Gaza pada Sabtu (28/10/2023) pagi waktu setempat.

"Apabila Gaza dihancurkan atau jika 2 juta orang diusir dari sana, ini akan menyebabkan krisis yang berlangsung berdekade-dekade, kalau bukan berabad-abad," kata Lavrov kepada BelTA via TASS.

Baca Juga: Erdogan Sebut Israel Sudah Gila, Tuntut Serangan ke Jalur Gaza Dihentikan

Lavrov pun mengecam tindakan Amerika Serikat (AS) yang memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang gencatan senjata di Gaza. Ia menyebut Washington "bertugas" mendukung Israel "dalam setiap tindakan mereka."


Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan serangan Israel semalaman menghancurkan ratusan bangunan dan menewaskan setidaknya 377 orang. Ini membuat total korban jiwa serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu mencapai setidaknya 7.703 orang.

Di lain sisi, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dan Presiden Turki Recep Tayyop Erdogan mendesak Israel segera menghentikan serangan ke Jalur Gaza. Al-Sisi juga mendesak Israel segera mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun mendesak semua pihak "yang memiliki kekuatan" untuk bertindak mengakhiri pertempuran. Akses komunikasi di Jalur Gaza sendiri diputus Israel menyusul serangan udara masif yang diluncurkan pada Jumat (27/10) malam.

"Ada korban luka setiap jam. Namun, ambulans tidak bisa mencapai mereka karena matinya komunikasi. Kamar mayat penuh. Lebih dari setengah korban tewas adalah perempuan dan anak-anak," demikian pernyataan WHO.

Baca Juga: Serangan Israel di Gaza Hancurkan Ratusan Bangunan dalam 24 Jam, Hampir 400 Tewas di 'Zona Aman'


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x