> >

Kapal Penjaga Pantai China Disebut Tabrak Kapal Militer dan Logistik Filipina di Laut China Selatan

Kompas dunia | 22 Oktober 2023, 18:35 WIB
Sebuah kapal penjaga pantai China dan kapal pendampingnya menabrak kapal penjaga pantai dan kapal logistik militer Filipina di dekat atol yang disengketakan kedua negara di Laut China Selatan, Minggu (22/10/2023). (Sumber: AP Photo/Philippines Navy)

MANILA, KOMPAS.TV - Sebuah kapal penjaga pantai China dan kapal pendampingnya menabrak kapal penjaga pantai dan kapal logistik militer Filipina di dekat atol yang disengketakan kedua negara di Laut China Selatan, Minggu (22/10/2023).

Demikian dikatakan pejabat Filipina mengenai insiden yang meningkatkan kekhawatiran munculnya konflik bersenjata di Laut China Selatan yang diperebutkan.

Seorang pejabat keamanan Filipina kepada The Associated Press mengatakan tidak ada korban di antara awak kapal Filipina. Penilaian terhadap kerusakan pada kedua kapal sedang dilakukan.

Pejabat tersebut mengatakan dua insiden di dekat Atol Second Thomas bisa saja lebih buruk jika kapal-kapal itu tidak mampu bermanuver dengan cepat menjauh dari kapal-kapal China.

Pejabat itu berbicara dengan syarat anonimitas karena tidak berwenang untuk membicarakan masalah tersebut secara terbuka.

Klaim China atas Laut China Selatan, termasuk pulau-pulau yang lebih dekat dengan pantai Filipina, telah meningkatkan ketegangan dan melibatkan Amerika Serikat, sekutu lama Filipina.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Filipina MaryKay Carlson mengatakan "Amerika Serikat mengutuk gangguan terbaru Republik Rakyat China terhadap misi pengisian ulang Filipina yang sah ke atol Ayungin, yang mengancam nyawa anggota militer Filipina."

Dia menggunakan nama yang digunakan Filipina untuk Atol Second Thomas. Ia menambahkan, Washington bersiaga di samping sekutunya untuk membantu melindungi kedaulatan Filipina dan mendukung wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Penjaga pantai China mengatakan kapal-kapal Filipina "melanggar batas" ke dalam yang mereka katakan sebagai "perairan China" meskipun mereka telah memberikan peringatan radio berulang kali.

Akibatnya, kata mereka, kapal-kapal China harus menghentikannya. Mereka menyalahkan kapal-kapal Filipina atas tabrakan tersebut.

Baca Juga: PT Dirgantara Indonesia Akan Ekspor 6 Pesawat NC212i Senilai Rp1,25 T ke Filipina

Sebuah kapal penjaga pantai China dan kapal pendampingnya menabrak kapal penjaga pantai dan kapal logistik militer Filipina di dekat atol yang disengketakan kedua negara di Laut China Selatan, Minggu (22/10/2023). (Sumber: AP Photo/Philippines Navy)

"Perilaku pihak Filipina serius melanggar aturan internasional tentang menghindari tabrakan di laut dan mengancam keselamatan navigasi kapal kami," kata penjaga pantai China dalam pernyataan yang diunggah di situs web mereka.

Sebuah satuan tugas yang dibentuk pemerintah Filipina untuk menangani masalah Laut China Selatan mengatakan tabrakan terjadi saat dua kapal logistik bersama dua kapal penjaga pantai Filipina sedang menuju lokasi untuk mengirimkan makanan dan pasokan lainnya ke pos militer yang dikepung China.

Tindakan kapal-kapal China tersebut "dengan sangat nyata melanggar Piagam PBB, Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa" dan peraturan internasional yang bertujuan untuk mencegah tabrakan di laut, kata satuan tugas tersebut dalam sebuah pernyataan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU