> >

Akhirnya! Penutupan Pemerintahan AS Batal Terjadi di Menit-Menit Terakhir

Kompas dunia | 1 Oktober 2023, 11:52 WIB
Gedung Capitol di Washington. Penutupan pemerintahan AS akhirnya dibatalkan setelah RUU pendanaan jangka pendek disetujui Senat, Sabtu (30/9/2023). (Sumber: AP Photo/Mariam Zuhaib, File)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Penutupan Pemerintahan Amerika Serikat (AS) akhirnya batal terjadi di menit-menit terakhir.

Hal itu terjadi setelah baik DPR maupun Senat AS akhirnya menyetujui kesepakatan pendanaan jangka pendek, Sabtu (30/9/2023) waktu setempat.

Rancangan Undang-Undang (RUU) pendanaan jangka pendek itu akan membuat Pemerintahan AS bisa didanai hingga pertengahan November.

RUU yang di dalamnya tak termasuk bantuan baru untuk Ukraina itu, disetujui oleh Senat dengan 88 suara yang menyetujui, berbanding sembilan suara yang menolak.

Baca Juga: Pemerintah AS Berpeluang Hindari Penutupan, DPR Setujui Kesepakatan Pendanaan Jangka Pendek

Presiden AS Joe Biden menandatanganinya menjadi undang-undang (UU) sebelum batas waktu tengah malam.

Resolusi 45 hari ditawarkan oleh Ketua DPR AS dari Partai Republik, Kevin McCarthy.

McCarthy sendiri menghadapi pemberontakan dari partainya yang menolak RUU pendanaan pemerintahan yang sebelumnya ia apungkan, bersama sekelompok kecil sayap kanan Partai Republik.

RUU pendanaan pemerintah yang sebelumnya ia apungkan termasuk adanya pemotongan bujet serta tak akan diteruskannya bantuan terhadap Ukraina yang diinvasi Rusia.

Akibatnya, Pemerintahan AS terancam mengalami penutupan.

Jika penutupan Pemerintahan AS terjadi, maka puluhan ribu pegawai federal harus menghadapi cuti tanpa bayaran.

Selain itu sejumnlah layanan harus ditangguhkan, yang akan dimulai pada Minggu (1/10/2023) dini hari pukul 00.01 waktu setempat.

Tetapi, perubahan dramatis terjadi pada menit terakhir setelah DPR meloloskan langkah pendanaan sementara yang membuat pemerintahan tetap dibuka selama 45 hari lagi.

Selain itu, pendanaan itu tidak memberikan kelonggaran besar pada tingkat pengeluaran.

Terancamnya penutupan Pemerintahan AS sendiri merupakan pukulan bagi kelompok kecil sayap kanan Partai Republik, yang mengadakan perundingan di majelis dengan tuntutan keras untuk pemotongan belanja negara.

Presiden Joe Biden pun mengeluarkan komentar keras setelah RUU pendanaan sementara disetujui Senat.

Ia mengatakan ektsremis Republikan telah menciptakan krisis yang dibuat-buat.

Baca Juga: Satu Orang Tewas usai Seekor Paus Tabrak Perahu, Disebut Kecelakaan Aneh

Biden pun mendesak McCarthy agar menyetujui kesepakatan pendanaan lebih lanjut untuk Ukraina tanpa penundaan.

Sementara itu, pemimpin mayoritas Demokrat di Senat Chuck Schumer mengatakan rakyat Amerika bisa bernapas lega.

Ia juga mengatakan pemotongan pendanaan yang ekstrem, kotor dan sangat menyakiti, yang coba disorong oleh sejumlah Republikan, telah dihindari.

Namun, ia menegaskan perjanjian masih belum final, dan meyakinkan Kiev bahwa paket pendanaan lebih lanjut untuk Ukraina tidak tak dihiraukan.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU