Kompas TV internasional kompas dunia

Satu Orang Tewas usai Seekor Paus Tabrak Perahu, Disebut Kecelakaan Aneh

Kompas.tv - 1 Oktober 2023, 09:05 WIB
satu-orang-tewas-usai-seekor-paus-tabrak-perahu-disebut-kecelakaan-aneh
Ilustrasi Paus Biru. Seekor paus menabrak perahu nelayan di Australia hingga menyebabkan satu orang tewas. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

SYDNEY, KOMPAS.TV - Seekor paus menabrak perahu nelayan di Australia dan menyebabkan satu orang tewas.

Pihak kepolisian juga mengatakan satu orang lainnya terluka pada insiden yang terjadi di perairan La Perouse, sekitar 14 kilometer (km) sebelah tenggara Sydney, Sabtu (30/9/2023).

Peringatan dibunyikan setelah perahu nelayan itu diketahui tidak berpenghuni dan berputar-putar.

Dilansir dari BBC, Kementerian Negara Bagian New South Wales menyebut insiden tersebut sebagai kecelakaan aneh.

Baca Juga: Pemerintah AS Berpeluang Hindari Penutupan, DPR Setujui Kesepakatan Pendanaan Jangka Pendek

Pasalnya, kematian karena paus di wilayah tersebut sangat jarang terjadi.

Polisi mengungkapkan dalam pernyataannya bahwa kemungkinan karena  tabrakan dengan paus tersebut, menyebabkan perahu menjadi miring.

Keadaan itu pun membuat kedua orang yang berada di perahu tersebut pun terlempar ke laut.

“Laporan awal adalah paus itu kemungkinan menerobos dekat perahu, atau bergerak menuju perahu,” ujar Inspektur Polisi Air Siobhan Munor dikutip dari BBC.

Ia pun menambahkan bahwa dirinya belum pernah melihat kejadian serupa sebelumnya.

Menurut petugas, korban yang berusia 61 tahun ditemukan tak sadar dan tewas di tempat.

Baca Juga: 55 Paus Pilot Mati setelah Terdampar di Pantai di Skotlandia, Sebagian Terpaksa Disuntik Mati

Sedangkan satu orang lainnya, 53 tahun, setelah ditarik dari air langsung dilarikan ke rumah sakit. Ketika itu, kondisinya pun dilaporkan telah stabil.

Garis pantai Australia menjadi rumah bagi 10 spesies paus besar, dan 20 spesies paus kecil.

Belum jelas spesies mana yang terlibat dalam tabrakan tersebut.


 

 



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x