> >

Mali, Niger, dan Burkina Faso Bentuk Aliansi Sahel, 3 Junta Satukan Kekuatan

Kompas dunia | 17 September 2023, 19:30 WIB
Kolonel Assimi Goita bertemu delegasi tingkat tinggi blok regional Afrika Barat bernama ECOWAS, di Kementerian Pertahanan di Bamako, Mali, 22 Agustus 2020. (Sumber: AP Photo)

 

BAMAKO, KOMPAS.TV - Mali, Burkina Faso, dan Niger mengumumkan pembentukan pakta aliansi baru bernama Aliansi Negara-Negara Sahel, Sabtu (16/9/2023). Piagam aliansi ini berbunyi bahwa ketiganya akan saling membantu jika ada serangan atau bentrokan bersenjata.

Ketiga negara itu adalah negara-negara Afrika Barat yang belakangan ini mengalami kudeta militer. Ketiganya saat ini dipimpin oleh junta.

"Setiap serangan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial dari satu atau lebih pihak terkait, akan dianggap agresi terhadap pihak-pihak lain," demikian bunyi piagam Aliansi Negara-Negara Sahel, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Memanas, Junta Militer Niger Tuduh Prancis Kumpulkan Pasukan untuk Intervensi Pasca Kudeta

Junta Mali yang menjabat sebagai presiden interim, Assimi Goita, menyebut perjanjian ini mendirikan kerangka bantuan bersama untuk anggota-anggota aliansi. Ia menyebut tujuan aliansi ini adalah mendirikan pertahanan kolektif.

"Saya hari ini menandatangani piagam Liptako-Gourma tentang pendirian Aliansi Negara-Negara Sahel bersama kepala negara Burkina Faso dan Niger dengan tujuan mendirikan pertahanan kolektif dan kerangka bantuan bersama," kata Goita.

Liptako-Gourma adalah nama kawasan yang menjadi perbatasan antara Mali, Burkina Faso, dan Niger. Kawasan ini diterpa konflik bersenjata berkepanjangan dalam beberapa tahun terkini.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Mali Abdoulaye Diop menyatakan, selain kerja sama militer, aliansi ini akan meningkatkan kerja sama ekonomi antara ketiga negara.

"Aliansi ini akan menjadi kombinasi usaha ekonomi dan militer dari ketiga negara. Prioritas kami adalah berjuang melawan terorisme di ketiga negara," kata Diop.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Al Jazeera


TERBARU