> >

Kesaksian Horor Warga Korban Banjir Libya: Jasad Perempuan dan Anak-Anak Terapung Melewati Kami

Kompas dunia | 15 September 2023, 09:59 WIB
Kerusakan akibat banjir besar terlihat di Derna, Libya, Rabu, 13 September 2023. Palang Merah Libya, Kamis (15/9/2023), mengungkap jumlah korban tewas akibat banjir di Derna, melonjak menjadi 11.300 orang dan korban hilang mencapai 10.100 orang. (Sumber: AP Photo)

DERNA, KOMPAS.TV - Kesaksian horor diungkapkan warga korban banjir Libya, yang telah merenggut nyawa puluhan ribu orang.

Banjir Libya terjadi pada Minggu (10/9/2023) dan disebabkan jebolnya dua bendungan yang kemudian membanjiri Kota Derna.

Hingga Kamis (14/8/2023), korban tewas karena banjir Libya telah mencapai 11.300 orang, dan 10.100 lainnya masih hilang.

Seorang saksi yang merupakan warga Derna, Husam Abdelgawi (31 tahun), mengungkapkan, ia terbangun dari tidurnya karena kakinya tergenang air.

Baca Juga: Palang Merah Libya: Korban Tewas Banjir Kota Derna Melonjak Jadi 11.300 Warga, 10.100 Hilang

Ketika ia membuka pintu, air pun masuk ke rumahnya hingga pintu terlepas dari engselnya.

Ia dan saudaranya kemudian lari ke pintu belakang, dan menemukan pemandangan mengerikan dan tak terbayangkan, bahkan menurutnya lebih buruk dari kematian.

“Jasad perempuan dan anak-anak terapung melewati kami,” ujar Husam, dikutip dari BBC.

“Mobil dan seluruh rumah terbawa arus, Beberapa mayat tersapu air ke dalam rumah kami,” tambahnya.

Air pun menyapu Husam dan saudaranya, Ibrahim, membawa mereka lebih jauh dan lebih cepat daripada yang mereka bayangkan.

Dalam hitungan detik, mereka terpisah sejauh 150 meter.

Ibrahim sendiri kemudian berhasil meraih kabel listrik terapung yang masih terikat di tiang dan kembali ke tempat Husam terjebak.

Mereka kemudian menggunakan kabel untuk menarik diri mereka menuju gedung terdekat dan masuk melalui jendela lantai tiga.

Dari sana, mereka berhasil mencapai atap lantai lima tempat mereka bisa menunggu banjir surut.

“Daerah tempat kami berada di bagian kota yang lebih tinggi,” ujar Husam.

Baca Juga: Korban Tewas Banjir Libya Lebih dari 5.000 Orang, Ada Ketakutan Bakal Munculnya Epidemi

“Di bagian bawah, saya rasa tak ada orang di lantai lima atau enam yang selamat. Saya kira mereka semua mati. Semoga Tuhan mengampuni jiwa mereka,” sambungnya.

Banjir tersebut dipicu oleh jebolnya dua bendungan yang berada di luar Derna. Air bendungan lalu menyapu pusat kota.

“Derna terbelah menjadi dua bagian oleh air dan segala sesuatu di antaranya hilang,” tutur Rahma Ben Khayal, seorang siswa berusia 18 tahun yang berhasil menyelamatkan diri di atap gedung.

“Orang-orang yang berada di antara mereka semuanya tewas,” ucapnya.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : BBC


TERBARU