> >

Dituduh Anteng Sikapi Kekerasan Etnis di Manipur, PM India Narendra Modi Diancam Mosi Tidak Percaya

Kompas dunia | 8 Agustus 2023, 21:22 WIB
PM India Narendra Modi saat berpidato dari Benteng Merah Delhi dalam peringatan 75 tahun kemerdekaan India, Senin (15/8/2022). Kalangan oposisi di parlemen India berupaya menjatuhkan mosi tidak percaya kepada Narendra Modi terkait kekerasan etnis yang melanda negara bagian Manipur di timur laut negara itu. Modi dituduh anteng menyikapi kekerasan etnis yang menimbulkan lebih dari 150 kematian tersebut. (Sumber: Pankaj Nangia/Associated Press)

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Kalangan oposisi di parlemen India berupaya menjatuhkan mosi tidak percaya kepada Perdana Menteri Narendra Modi terkait kekerasan etnis yang melanda negara bagian Manipur di timur laut negara itu. Modi dituduh anteng dalam menyikapi kekerasan etnis yang menimbulkan lebih dari 150 kematian tersebut.

Partai pengusung Modi, Partai Bharatiya Janata (BJP) sendiri saat ini memerintah negara bagian Manipur. Selama tiga bulan kekerasan etnis, Modi cenderung diam terkait pertumpahan darah di salah satu daerah kekuasaan partainya.

"Jika Manipur terbakar, India terbakar. Jika Manipur terpecah, India terpecah," kata anggota parlemen India, Gaurav Gogoi saat debat mosi pada Selasa (8/8/2023), dikutip Associated Press.

Baca Juga: Manipur India Membara karena Kekerasan Etnis, Terjadi Penembakan dan Pembakaran, Puluhan Tewas

Oposisi berupaya memaksa Modi lebih tegas menyikapi konflik Manipur dengan mosi tidak percaya. Modi sendiri sedianya akan berbicara ke parlemen pada Kamis (10/8) mendatang saat voting mosi.

Akan tetapi, mosi tidak percaya terhadap Modi diperkirakan tidak akan diloloskan parlemen. Pasalnya, BJP-nya Modi saat ini menguasai kursi mayoritas parlemen India.

Meskipun demikian, Gogoi menyebut debat mosi tidak percaya ini tidak bertujuan meraih suara mayoritas parlemen, tetapi mencari keadilan untuk Manipur. Ia menyebut diamnya Modi menunjukkan kegagalan BJP di tingkat negara bagian ataupun federal. Sang PM pun disebutnya "bahkan tidak menyampikan sepatah kata pun ungkapan belasungkawa."

Kekerasan etnis di Manipur yang telah berlangsung sejak Mei lalu telah menewaskan dan memaksa lebih dari 50.000 orang mengungsi. Sorotan internasional terhadap kekerasan etnis ini semakin menguat usai dua perempuan diperkosa beramai-ramai dan video mereka diarak telanjang viral di media sosial pada akhir Juli lalu.

Baca Juga: Rumah Pelaku yang Arak 2 Perempuan Telanjang di India Dibakar Aktivis, Ketegangan Etnis Jadi Pemicu

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU