> >

Serangan Tiga Malam di Odesa Tewaskan Sedikitnya Dua Orang, 19 Lainnya Luka-luka

Kompas dunia | 21 Juli 2023, 07:55 WIB
Rusia kembali mengebom kota pelabuhan Odessa kota-kota selatan Ukraina dengan drone dan rudal untuk ketiga kalinya pada Kamis malam (20/7/2023). Serangan tersebut menyebabkan setidaknya dua orang tewas di Odesa. Di Mykolaiv, sebuah kota di dekat Laut Hitam, setidaknya 19 orang terluka, termasuk seorang anak, menurut pejabat Ukraina (Sumber: Sky News)

KIEV, KOMPAS.TV - Rusia terus menggempur kota-kota selatan Ukraina dengan pesawat tak berawak dan rudal hingga tiga malam berturut-turut, Kamis (20/7/2023). Odesa menjadi sasaran Kremlin karena merupakan kota pelabuhan yang menjadi kunci pengiriman biji-bijian melalui Laut Hitam.

Serangan hari Kamis menewaskan sedikitnya dua orang di Odesa. Di kota terdekat Mykolaiv, yang dekat dengan Laut Hitam, sedikitnya 19 orang terluka, termasuk seorang anak.

Rusia telah menargetkan infrastruktur ekspor biji-bijian penting Ukraina sejak bersumpah akan melakukan pembalasan atas serangan yang merusak jembatan penting antara Rusia dan Semenanjung Krimea yang dianeksasi Moskow. Pejabat Rusia menuduh serangan itu dilakukan oleh drone Ukraina.

Macetnya pengiriman biji-bijian dari Ukraina telah membuat harga pangan naik, terutama di negara-negara yang menghadapi kelaparan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan akhir kesepakatan pada Senin akan mengakibatkan lebih banyak penderitaan manusia, dengan kemungkinan jutaan orang yang terkena dampaknya.

Baca Juga: Rusia Gempur Odessa dan Kota Pelabuhan Selatan Lain 3 Malam Berturut-turut

Kesepakatan biji-bijian memberikan jaminan bahwa kapal tidak akan diserang saat memasuki dan meninggalkan pelabuhan Ukraina, sementara kesepakatan terpisah memfasilitasi pergerakan makanan dan pupuk Rusia.

Serangan Rusia menghancurkan kota Odesa yang merupakan kota yang memiliki nilai budaya yang luar biasa. Pada Januari lalu, UNESCO memasukkan Odesa ke dalam daftar Situs Warisan Dunia yang terancam punah.

Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay mengatakan, Odesa merupakan pelabuhan legendaris yang telah meninggalkan jejaknya dalam sinema, sastra, dan seni.

Sebelumnya Odesa tidak pernah menjadi sasaran serangan berat Rusia. Sehingga serangan besar selama tiga hari terakhir membuat penduduk kota tersebut menjadi terpukul.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU