> >

PM Rusia Mikhail Misushin: Militer Rusia akan Dapatkan Lebih Banyak Jet Tempur Generasi Kelima Su-57

Kompas dunia | 20 Juli 2023, 05:05 WIB
Rusia genjot pengiriman jet tempur generasi kelima ke angkatan bersenjata mereka, seperti diumumkan PM Rusia, Mikhail Mishustin, Rabu (19/7/2023). Hingga Desember 2022, telah diproduksi total 10 pesawat Su-57, tidak termasuk prototipe uji coba. Su-57 adalah pesawat tempur multirole generasi kelima pertama yang dioperasikan oleh angkatan bersenjata Rusia. (Sumber: TASS)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia genjot pengiriman jet tempur generasi kelima, Su-57, ke angkatan bersenjata mereka. Su-57 adalah pesawat tempur multirole generasi kelima pertama yang dioperasikan oleh angkatan bersenjata Rusia.

"Itu adalah rencana untuk meningkatkan pengiriman pesawat tempur generasi kelima," ungkap PM Rusia Mikhail Mishustin dalam pertemuan Dewan Koordinasi untuk memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata Rusia pada Selasa (18/7/2023), seperti dilaporkan oleh TASS, Rabu (19/7/2023).

Mishustin mengatakan, salah satu prioritas dewan tersebut adalah memastikan pesanan pengadaan negara dilaksanakan tepat waktu.

"Sebagai contoh, bulan depan, produsen pesawat akan menyerahkan sejumlah pesawat Su-35S baru kepada Kementerian Pertahanan. Lebih banyak pesawat sudah dalam proses manufaktur," tambahnya.

Lebih lanjut, perdana menteri menambahkan Uralvagonzavod juga telah mengirimkan sejumlah tank T-90M Proryv dan T-72BZM sesuai jadwal.

"Perusahaan tersebut telah mencapai momentum yang signifikan selama tahun terakhir, dengan meningkatkan lebih dari tiga kali lipat produksi mereka dalam periode yang dilaporkan. Kendaraan lapis baja yang mereka produksi sangat dibutuhkan untuk memenuhi tugas-tugas operasi militer khusus," ujar Mishushin.

Su-57 (dikenal sebagai Felon menurut klasifikasi NATO) adalah pesawat tempur multifungsi Rusia generasi kelima yang dirancang untuk menghancurkan berbagai target udara, darat, dan permukaan.

Pesawat ini punya kecepatan jelajah supersonik, senjata di dalam badan pesawat, perangkat radio yang menyerap gelombang (teknologi stealth), serta peralatan terbaru di dalamnya.

Baca Juga: Mengenal Sukhoi Su-57, Jet Tempur Generasi Kelima yang Dibanggakan Rusia, Digunakan Gempur Ukraina

Su-57 atau Sukhoi-57. Rusia genjot pengiriman jet tempur generasi kelima ke angkatan bersenjata mereka, seperti diumumkan PM Rusia Mikhail Mishustin, Rabu (19/7/2023). Hingga Desember 2022, telah diproduksi total 10 pesawat Su-57, tidak termasuk prototipe uji coba. Su-57 adalah pesawat tempur multirole generasi kelima pertama yang dioperasikan oleh angkatan bersenjata Rusia. (Sumber: Andrei Shmatko via Wikimedia)

Sistem yang terdapat dalam Su-57 terintegrasi secara canggih sehingga dapat mengambil bagian dari fungsi pilot, termasuk dalam pengendalian pesawat dan persiapan penggunaan senjata.

Penamaan internal pesawat ini oleh Sukhoi adalah T-50. Su-57 adalah pesawat pertama dalam layanan militer Rusia yang menggunakan teknologi "stealth" dan diharapkan menjadi dasar untuk keluarga pesawat tempur berteknologi tinggi lainnya.

Sebagai jet tempur multirole yang mampu bertempur di udara serta melakukan serangan darat dan maritim, Su-57 punya keunggulan teknologi "stealth", supermanuverabilitas, kemampuan supercruise, avionik terintegrasi, serta kapasitas muatan internal yang besar.

Pesawat ini diharapkan menggantikan MiG-29 dan Su-27 dalam layanan militer Rusia dan juga dipasarkan untuk ekspor.

Prototipe pertama pesawat ini terbang pada tahun 2010, namun program ini mengalami perkembangan yang cukup lama karena berbagai masalah struktural dan teknis yang muncul selama uji coba, termasuk kecelakaan yang menghancurkan pesawat produksi pertama sebelum diserahkan.

Setelah beberapa kali penundaan, Su-57 pertama kali dioperasikan oleh Angkatan Udara Rusia pada bulan Desember 2020.

Hingga Desember 2022, telah diproduksi total 10 pesawat Su-57, tidak termasuk prototipe uji coba. Su-57 adalah pesawat tempur multirole generasi kelima pertama yang dioperasikan oleh angkatan bersenjata Rusia.

Dalam desain Su-57, Sukhoi mengacu pada pesawat tempur stealth supermanuverable Lockheed Martin F-22 sebagai acuan, tetapi mengatasi berbagai keterbatasan yang dianggap oleh biro tersebut, seperti ketidakmampuan untuk menggunakan thrust vectoring untuk menghasilkan gerakan roll dan yaw, kurangnya ruang untuk bahan bakar dan senjata di antara mesin yang mengakibatkan muatan yang tidak mencukupi, serta komplikasi dalam pemulihan dari stall jika thrust vectoring gagal.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : TASS


TERBARU