> >

Prigozhin Akhirnya Buka Suara: Kami Melawan karena Wagner akan Dibubarkan, Bukan untuk Dongkel Putin

Kompas dunia | 27 Juni 2023, 00:08 WIB
Pemimpin kelompok militer Wagner, Yevgeny Prigozhin, baru saja mengunggah pesan audio selama 11 menit di akun Telegram, Senin (26/6/2023). Ia menyatakan alasan tindakannya adalah karena tidak setuju menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia dan perusahaan tentara bayaran miliknya akan berhenti beroperasi pada tanggal 1 Juli, bukan untuk mendongkel Putin. (Sumber: Telegram / Orchestra_W)

Prigozhin mengatakan perang di Ukraina akan berakhir lebih cepat jika Wagner terlibat. 

Ia mengatakan pergerakan pasukannya ke Moskow pada Sabtu (24/6) lalu mengungkapkan "masalah keamanan yang paling serius di seluruh negara," dengan mengeklaim unit-unitnya berhasil menghalangi "semua" unit militer dan pangkalan udara Rusia di sepanjang jalan.

Prigozhin mengeklaim kelompok tentara bayaran Wagner mendapatkan dukungan dari penduduk di kota-kota yang dilaluinya selama pemberontakan yang singkat.

Ia juga mengeklaim pasukannya menempuh jarak 780 km dalam pengepungan mereka menuju Moskow dari selatan, setara dengan jarak yang ditempuh pasukan Rusia pada 24 Februari tahun lalu (saat mereka memulai serangan di Ukraina) dari perbatasan Ukraina hingga Kiev, dan melanjutkan ke Uzhgorod, sebuah kota di ujung barat Ukraina yang berbatasan dengan Hungaria dan Slovakia.

Ia mengatakan jika pasukan seperti pasukan Wagner melancarkan serangan pertama tersebut, "operasi militer khusus di Ukraina" akan berakhir jauh lebih cepat.

Perseteruan antara Prigozhin dan petinggi militer Rusia membusuk sepanjang perang Ukraina dan meletus menjadi pemberontakan, yang membuat tentara bayaran meninggalkan Ukraina untuk merebut markas militer di kota Rostov-on-Don Rusia selatan dan menggelinding tanpa lawan sejauh ratusan kilometer menuju Moskow, sebelum berbelok setelah kurang dari 24 jam pada Sabtu (24/6) lalu.

Kremlin mengatakan telah membuat kesepakatan agar Prigozhin pindah ke Belarusia dan menerima amnesti, bersama dengan tentaranya. Tidak ada konfirmasi keberadaannya pada Senin, meskipun saluran berita populer Rusia di Telegram melaporkan dia terlihat di sebuah hotel di ibu kota Belarusia, Minsk.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Telegram / Associated Press


TERBARU