> >

Prigozhin Akhirnya Buka Suara: Kami Melawan karena Wagner akan Dibubarkan, Bukan untuk Dongkel Putin

Kompas dunia | 27 Juni 2023, 00:08 WIB
Pemimpin kelompok militer Wagner, Yevgeny Prigozhin, baru saja mengunggah pesan audio selama 11 menit di akun Telegram, Senin (26/6/2023). Ia menyatakan alasan tindakannya adalah karena tidak setuju menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia dan perusahaan tentara bayaran miliknya akan berhenti beroperasi pada tanggal 1 Juli, bukan untuk mendongkel Putin. (Sumber: Telegram / Orchestra_W)

BELARUS, KOMPAS.TV - Usai bungkam selama 24 jam menyusul pemberontakannya yang gagal, pemimpin kelompok militer Wagner, Yevgeny Prigozhin, akhirnya buka suara.

Ia baru saja mengunggah pesan audio selama 11 menit di akun Telegram, Senin (26/6/2023). Prigozhin menyatakan, alasan tindakannya adalah karena tidak setuju menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia dan perusahaan tentara bayaran miliknya akan berhenti beroperasi pada tanggal 1 Juli, bukan untuk mendongkel Putin.

Bos kelompok Wagner Yevgeny Prigozhin menjelaskan ia tidak mengincar Putin ketika pasukannya bergerak menuju Moskow. "Kami tidak mengepung kepemimpinan Rusia," katanya.

Dalam pesan audio selama 11 menit tersebut, ia mengatakan, "Tujuan dari pengepungan ini adalah untuk menghindari kehancuran Wagner dan untuk menuntut tanggung jawab para pejabat yang melalui tindakan mereka yang tidak profesional telah melakukan sejumlah kesalahan besar", seperti laporan Associated Press, Senin (26/6).

Ia mengungkapkan penyesalan Wagner bahwa "mereka harus menyerang pesawat Rusia" dan mereka berbalik arah "untuk menghindari pertumpahan darah tentara Rusia".

Berbicara tentang kondisi kesepakatan yang dilaporkan telah tercapai untuk mengakhiri pemberontakan Wagner akhir pekan lalu, Prigozhin mengeklaim kelompok tersebut "secara kategoris menentang keputusan untuk menutup Wagner pada tanggal 1 Juli 2023 dan menggabungkannya ke dalam Kementerian Pertahanan".

Ia menambahkan, para komandan pasukannya menolak permintaan untuk meneken kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Sebagai gantinya, ia mengeklaim sekitar 30 orang anggota kelompoknya "terbunuh oleh serangan Rusia" 

Prigozhin juga menyebut pemimpin Belarus, Alexander Lukashenko, turut berperan dalam kesepakatan tersebut. Ia menyatakan bahwa Lukashenko "menyodorkan tangannya dan menawarkan cara agar Wagner dapat melanjutkan karya mereka secara legal" tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: Menhan Rusia Sergey Shoigu Terlihat di Garis Depan, Pertama Kalinya sejak Pemberontakan Wagner

Yevgeny Prigozhin (kanan), baru saja mengunggah pesan audio selama 11 menit di akun Telegram, menyatakan alasan tindakannya adalah karena tidak setuju menandatangani kontrak dengan kementerian pertahanan dan perusahaan tentara bayaran miliknya akan berhenti beroperasi pada tanggal 1 Juli, bukan untuk mendongkel Putin. (Sumber: AP Photo)

Perlu dicatat, Prigozhin tidak mengungkapkan lokasinya dalam pesan suara yang ia bagikan di Telegram. Menurut berbagai laporan, sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Prigozhin setuju untuk pergi ke Belarus.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Telegram / Associated Press


TERBARU