> >

Mantan Petinggi CIA Sebut Prigozhin Berpeluang Mati secara Misterius di Belarusia, Ini Alasannya

Kompas dunia | 26 Juni 2023, 19:53 WIB
Dalam foto yang diambil dari video yang dirilis Dinas Pers Prigozhin pada Jumat 3 Maret 2023, tampak pemimpin Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, menyampaikan pesan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Mantan direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) Jenderal David Petraeus memperingatkan bahwa Yevgeny Prigozhin mesti berhati-hati di Belarusia usai membatalkan pemberontakan Wagner Group. Ia merujuk kasus-kasus pembangkang Rusia yang mati secara misterius selama pemerintahan Vladimir Putin. (Sumber: Prigozhin Press Service via AP)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Mantan direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) Jenderal David Petraeus memperingatkan bahwa Yevgeny Prigozhin mesti berhati-hati di Belarusia usai membatalkan pemberontakan Wagner Group. Ia merujuk kasus-kasus pembangkang Rusia yang mati secara misterius selama pemerintahan Vladimir Putin.

Petraeus menyebut, ada banyak tokoh-tokoh Rusia yang mati dalam situasi tidak jelas usai Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Salah satu penyebab kematian yang kerap ditemui adalah terjatuh dari jendela.

Baca Juga: Pemberontakan Wagner Disebut Membuat Posisi Vladimir Putin Melemah di Rusia

Salah satu kasus yang disorot adalah kematian seorang bos perusahaan minyak swasta terbesar di Rusia pada September 2022 silam. Bos perusahaan minyak yang vokal mengkritik invasi Rusia itu diketahui jatuh dari jendela rumah sakit dan tewas.

"Prigozhin menyelamatkan nyawanya, tetapi kehilangan Wagner Group," kata Petraeus dalam siaran CNN sebagaimana dikutip Associated Press, Minggu (26/6/2023).

"Dan dia harus ekstra hati-hati ketika membuka jendela di lingkungan barunya di Belarusia, tempat yang dia tuju," lanjutnya.

Pemerintahan Vladimir Putin diketahui kerap membungkam pengkritik invasi ke Ukraina setahun belakangan. Selain itu, Putin dikenal enggan mengampuni pengkhianatan.

Kendati investigasi pidana terhadapnya masih berlangsung, Prigozhin diampuni dan setuju untuk mengasingkan diri ke Belarusia. Namun, Petraeus mengingatkan bahwa banyak oposisi Putin yang ditemukan tewas beberapa bulan atau tahun setelah membangkang.

Yevgeny Prigozhin memimpin pemberontakan Wagner Group usai menuduh militer Rusia menyerang kamp pasukannya di Ukraina menggunakan rudal. Prigozhin kemudian membatalkan pemberontakan ketika tinggal berada 200km dari ibu kota Moskow.

Sebelum memberontak, Prigozhin vokal mengkritik Kementerian Pertahanan dan panglima militer Rusia. Ia menuduh otoritas militer Rusia inkompeten dan menyesatkan Putin terkait invasi ke Ukraina.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU