> >

Putin Klaim Serangan Balik Ukraina Buntu, Jumlah Korban Ukraina 10 Kali Lipat Dibanding Rusia

Kompas dunia | 14 Juni 2023, 04:40 WIB
Arsip. Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato perayaan kemenangan Perang Dunia II di Moskow, Selasa, (9/5/2023) di Lapangan Kremlin. Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa gelombang serangan balik Ukraina tidak membuahkan hasil di banyak wilayah. Putin menyebut Ukraina meluncurkan serangan balik "berskala besar" belakangan ini. (Sumber: TASS)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengeklaim bahwa gelombang serangan balik Ukraina tidak membuahkan hasil di banyak wilayah. Putin menyebut Ukraina meluncurkan serangan balik "berskala besar" belakangan ini.

"Jumlah kerugian di pihak Ukraina 10 kali lipat dibanding Rusia. Ukraina kehilangan 25 sampai 30 persen kendaraan yang dipasok dari luar negeri," kata Putin dikutip Al Jazeera, Selasa (13/6/2023).

Ukraina sendiri diketahui meluncurkan serangan balik besar yang sudah lama dinantikan pada bulan ini. Kiev menerjunkan berbagai senjata modern yang baru dipasok barat seperti tank Leopard dan kendaraan tempur Bradley.

Baca Juga: Ukraina Klaim Rebut Tujuh Desa dalam Serangan Balik, Rusia: Belum, Pertempuran Masih Berlangsung

Putin menambahkan, pihaknya belum perlu mobilisasi lanjutan untuk mengirim personel ke Ukraina. Ia pun menegaskan tidak ada wajib militer yang dikirim ke Ukraina.

"Kami telah merekrut lebih dari 150.000 tentara kontrak, 156.000 relawan. Kementerian pertahanan mengatakan tidak perlu mobilisasi tambahan," kata Putin.

"Rakyat berdiri atas kehendak sendiri untuk mempertahankan negara," lanjutnya.

Di lain sisi, Putin juga menyinggung serangan atau sabotase di dalam wilayah Rusia yang terjadi belakangan ini. Menurutnya, serangan-serangan tersebut bisa diantisipasi dengan lebih baik.

"Kita harus memperkuat perbatasan kita. Rusia mungkin perlu membuat zona pembersih di dalam Ukraina," kata Putin.

Baca Juga: Vladimir Putin Berduka atas Kematian Silvio Berlusconi: Dia Teman Sejati

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al Jazeera


TERBARU