Bentrokan Antar Suku Meletus di Sudan, 14 Orang Tewas
Kompas dunia | 12 April 2023, 07:10 WIB“Saya meminta fatwa,” kata pria yang mengidentifikasi dirinya dalam video sebagai Abdelmoneim. "Saya menawarkan diri untuk membunuh Volker (Perthes)," katanya dalam video itu.
Menanggapi beredarnya video itu, PBB pun memberikan tanggapan.
"Bahasa hasutan dan kekerasan hanya akan memperdalam perpecahan di lapangan," kata Stephane Dujarri, juru bicara PBB.
Baca Juga: Sudan Miliki Minuman Wajib Berbuka saat Puasa Ramadan, Terbuat dari Jagung dan Rempah-rempah
Di bawah tekanan internasional yang kuat, militer yang berkuasa di Sudan dan berbagai kekuatan pro-demokrasi menandatangani kesepakatan awal pada bulan Desember dan berjanji untuk mengembalikan transisi menuju demokrasi.
Tetapi setelah perselisihan berbulan-bulan, pembicaraan lintas partai yang ditengahi oleh PBB dan aktor internasional lainnya, kekacauan politik Sudan belum menyetujui kesepakatan akhir.
Konflik di Darfur pertama kali pecah pada tahun 2003 ketika pemberontak yang mayoritas berasal dari komunitas etnik pusat dan sub-Sahara Afrika di kawasan itu melancarkan pemberontakan. Mereka merasa mendapat penindasan dari pemerintah yang didominasi kelompok Arab di Khartoum.
Pemerintah saat itu, yang dipimpin oleh al-Bashir, menanggapi dengan melakukan kekerasan. Sekitar 300.000 orang tewas dan 2,7 juta orang diusir dari rumah mereka di Darfur selama bertahun-tahun karena konflik ini.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Associated Press