> >

Menlu Retno Marsudi Ungkap Indonesia Selaku Ketua ASEAN Raih Kemajuan Selesaikan Krisis Myanmar

Kompas dunia | 5 April 2023, 19:46 WIB
Pejabat-pejabat dari Indonesia bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan dari Myanmar, dan terdapat kemajuan dalam menyelesaikan krisis di sana, kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, Rabu, (5/4/2023). (Sumber: BPMI Setpres/Lukas)

Retno juga mengatakan, Indonesia telah memberi tahu Dewan Keamanan PBB tentang perkembangan terkait Myanmar pada 13 Maret.

"Dalam pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB, jelas terlihat dukungan yang kuat untuk kepemimpinan Indonesia, sentralitas ASEAN, dan 5PC."

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Bubarkan Partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi

Pejabat-pejabat dari Indonesia bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan dari Myanmar, dan terdapat kemajuan dalam menyelesaikan krisis di sana, kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, Rabu, (5/4/2023). (Sumber: France24)

Dia menambahkan, Indonesia bekerja untuk memastikan bahwa Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Pengelolaan Bencana AHA Centre dapat mendistribusikan bantuan kepada orang-orang di Myanmar, tanpa memandang latar belakang etnis, agama, dan orientasi politik.

AHA Centre adalah organisasi antar-pemerintah yang memfasilitasi kerja sama dan koordinasi dalam blok, serta kelompok lain seperti PBB, untuk menangani bencana darurat.

Mengenai hal-hal lain yang terkait dengan ASEAN, Retno menyatakan, persiapan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo di Flores pada Mei berjalan dengan baik.

Menlu Retno juga mengatakan, Indonesia akan menyelenggarakan forum tingkat tinggi yang diberi judul "Asean Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)", yang akan diadakan bersamaan dengan KTT ASEAN ke-43 pada September.

AOIP, sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Indonesia yang ditandatangani pada 2019 oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-34, menguraikan posisi bersama blok tersebut tentang kerja sama regional, keamanan dan kemakmuran, serta sikapnya untuk tidak memihak pada kekuatan besar manapun yang bersaing untuk pengaruh di wilayah tersebut.

Presiden Indonesia Joko Widodo pertengahan Maret lalu mengungkap bahwa Indonesia sedang dalam diskusi yang berkelanjutan dengan berbagai pihak di Myanmar di balik layar dengan harapan dapat membantu menyelesaikan krisis di negara anggota ASEAN sejawatnya tersebut, namun ini akan membutuhkan waktu, kata Presiden Joko Widodo.

Berbicara dengan The Straits Times dalam wawancara yang meliputi berbagai topik pada Rabu (15/3/2023), Presiden Joko Widodo juga menekankan ASEAN akan berusaha untuk terus menjadi wilayah yang damai, menghindari menjadi proksi untuk kekuatan global manapun, terutama dalam waktu ketika ketegangan geopolitik antara superpower semakin meningkat.

Sebagai ketua ASEAN tahun ini, Indonesia akan melakukan yang terbaik untuk memperbaiki situasi di Myanmar, meskipun hal di sana telah menjadi "rumit" dan akan membutuhkan waktu untuk dipecahkan, catat Widodo.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU