> >

Arab Saudi Umumkan Pengurangan Produksi Minyak hingga 500 Ribu Barel per Hari, Harga Bakal Naik

Kompas dunia | 3 April 2023, 05:55 WIB
Pangeran Abdulaziz bin Salman, Menteri Perminyakan Arab Saudi. Arab Saudi hari Minggu, (2/4/2023) mengumumkan akan memangkas produksi minyak sebanyak 500 ribu barel per hari mulai Mei hingga akhir 2023. Langkah ini diyakini akan meningkatkan harga minyak di seluruh dunia. (Sumber: Reuters)

RIYADH, KOMPAS.TV - Arab Saudi mengumumkan akan memangkas produksi minyak sebanyak 500 ribu barel per hari mulai Mei hingga akhir 2023.

Langkah ini diyakini akan meningkatkan harga minyak di seluruh dunia. Peningkatan harga minyak dikatakan Associated Press, Minggu (2/4/2023), akan membantu meningkatkan pundi-pundi Presiden Rusia Vladimir Putin ketika negaranya berperang dengan Ukraina.

Namun, hal ini akan membuat warga Amerika dan negara lainnya membayar lebih tinggi di pompa bensin akibat inflasi yang terpicu oleh konflik tersebut.

Kebijakan pemangkasan produksi minyak ini juga dapat memperumit hubungan dengan Amerika Serikat, yang terus meminta Arab Saudi dan sekutunya meningkatkan produksi guna menurunkan harga minyak dan memperketat keuangan Rusia.

Kementerian Energi Saudi mengatakan pemangkasan produksi akan dilakukan secara koordinatif dengan beberapa negara anggota OPEC dan non-OPEC, namun tak menyebutkan negara mana saja yang terlibat.

Kebijakan ini dijelaskan sebagai "tindakan pencegahan" untuk menstabilkan pasar minyak. Pemangkasan produksi tersebut mewakili kurang dari 5% dari produksi rata-rata Arab Saudi sebesar 11,5 juta barel per hari di tahun 2022.

Pemangkasan produksi sebelumnya sebesar 2 juta barel per hari menyebabkan harga minyak melonjak pada periode pemilu sela Amerika Serikat tahun lalu.

Baca Juga: Arab Saudi Merapat ke China, Gabung Blok Keamanan Tiongkok-Rusia: Organisasi Kerja Sama Shanghai

Pompa minyak bumi. Arab Saudi hari Minggu, (2/4/2023) mengumumkan akan memangkas produksi minyak sebanyak 500 ribu barel per hari mulai Mei hingga akhir 2023. Langkah ini diyakini akan meningkatkan harga minyak di seluruh dunia. (Sumber: Kontan.co.id)

Presiden Joe Biden saat itu berjanji akan memberikan "konsekuensi" dan anggota parlemen Demokrat menyerukan pembekuan kerja sama dengan Arab Saudi.

Baik Amerika Serikat maupun Arab Saudi membantah adanya motif politik dalam keputusan tersebut, dengan masing-masing berpendapat mereka berfokus pada menjaga harga pasar yang sehat.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU