> >

Korea Utara Uji Coba Drone Bawah Air, Ancam Bisa Sebabkan Tsunami Radioaktif Skala Super Besar

Kompas dunia | 25 Maret 2023, 08:00 WIB
Ledakan dari apa yang diklaim Korea Utara sebagai uji coba drone yang disebut bisa menyebabkan tsunami radioaktif dalam skala super besar. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara atau Korut mengeklaim telah melakukan uji coba drone bawah air, Jumat (24/3/2023).

Mereka mengancam serangan rudal dari drone bawah air tersebut bisa menyebabkan tsunami radioaktif skala super besar jika dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir.

Klaim tersebut merupakan respons dari kemarahan rezim Kim Jong-un atas latihan militer gabungan Amerika Serikat  (AS) dan Korea Selatan.

Dilansir dari CBS News, Korea Utara telah merilis foto Kim Jong-un mengagumi apa yang dikatakan sebagai drone bawah air yang baru.

Baca Juga: Bahaya, China Mengancam Usai Kapal Perang AS Masuk Laut China Selatan

Foto lain juga menunjukkannya berada di laut, dan juga diikuti ledakan di bawag air.

Rezim Kim Jong-un mengeklaim senjata itu mampu meluncur di bawah air selama 60 jam sebelum kemudian meledak.

Media Korea Utara mengeklaim perangkat itu jika dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir, dirancang untuk menyusup secara diam-diam ke perairan operasional dan membuat tsunami berskala super besar melalui ledakan bawah air.

Hal itu membuatnya bisa memusnahkan kelompok atau Pelabuhan penyerang angkatan laut musuh.

Kantor Berita Korea Utara, KCNA, mengatakan senjata baru itu bisa diluncurkan dari pantai, atau ditarik dan kemudian dilepaskan dari sebuah kapal.

Kim Jong-un dilaporkan juga mengamati uji senjata konvensional sebagai bagian dari latuhan tiga hari yang dimaksudkan untuk mengirim pesan ke AS dan Korea Selatan setelah latihan mereka sendiri.

Korea Utara telah melakukan uji tembak rudal jelajah ke sasaran di laut dan meluncurkan rudal dari kapal selam selama dua pekan terakhir.

Semua rudal itu diklaim mampu membawa hulu ledak nuklir.

Namun analis militer merasa skeptis bahwa Korea Utara memiliki teknologi yang membuat kepala nuklir mereka menjadi lebih canggih, memiliki jarak yang lebih jauh, setidaknya untuk saat ini.

Baca Juga: Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal, Peluncuran Keempat dalam Sepekan

Korea Utara juga telah menunjukkan kemampuan untuk mencapai daratan AS dengan rudal balistik antarbenua yang lebih besar.

Tetapi mereka belum menunjukkan kemampuan untuk membuat hulu ledak nuklir yang mampu dipasang ke salah satu senjata.

Menurut Profesor di Universitas Seoul untuk Studi Korea Utara, Kim Dong-yub menegaskan klaim Korea Utara terkait drone bawah air itu tak bisa diverifikasi.

Uji coba tersebut menurutnya bertujuan mendemonstrasikan senjata yang mampu mencapai Pelabuhan Korea Selatan, dibandingkan menunjukkan kemampuan nuklir.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : CBS News


TERBARU