> >

Kehabisan Tentara Berpengalaman, Kualitas Pasukan Ukraina Menurun Jelang Eksekusi Serangan Balik

Krisis rusia ukraina | 14 Maret 2023, 17:25 WIB
Ilustasi. Prajurit Ukraina mengendarai tank menuju posisi di garis depan di dekat Bakhmut, Ukraina, Rabu, 8 Maret 2023. Pasukan Ukraina dilaporkan mulai mengalami penurunan kualitas seiring gugurnya tentara-tentara berpengalaman di medan tempur. Hal tersebut membuat sejumlah pihak mempertanyakan kesiapan pasukan Ukraina meluncurkan serangan balik besar yang diyakini akan diluncurkan pada musim semi. (Sumber: AP Photo/Evgeniy Maloletka)

KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina dilaporkan mulai mengalami penurunan kualitas seiring gugurnya tentara-tentara berpengalaman di medan tempur. Hal tersebut membuat sejumlah pihak mempertanyakan kesiapan pasukan Ukraina meluncurkan serangan balik besar yang diyakini akan diluncurkan pada musim semi.

Kualitas pasukan Ukraina, sebelumnya dinilai menjadi keunggulan tersendiri atas pasukan invasi Rusia, menurun usai Kiev terpaksa semakin mengandalkan wajib militer karena banyaknya korban yang berjatuhan. Pejabat-pejabat Amerika Serikat (AS) dan Eropa sendiri memperkirakan sekitar 120.000 tentara Ukraina terbunuh atau terluka sejak perang.

Baca Juga: Heboh! Pasukan Ukraina Klaim Tewaskan Lebih dari 1.000 Tentara Rusia dalam Sehari

Sementara di pihak Rusia, Barat memperkirakan terdapat 200.000 tentara yang terbunuh atau terluka. Namun, Moskow diuntungkan jumlah militer lebih besar dan populasi lebih banyak untuk menambah kekuatan tempur.

Selain minimnya kualitas prajurit baru, komandan militer Ukraina di lapangan mengeluhkan kurangnya amunisi. 

"Hal paling berharga dalam perang adalaha pengalaman tempur," kata Kupol, komandan Brigada Serangan Udara ke-46 Ukraina dikutip The Washington Post, Senin (13/3/2023).

"Seorang serdadu yang selamat dari enam bulan pertempuran dan seorang serdadu yang baru datang dari lapangan latihan adalah dua serdadu yang berbeda. Bagai surga dan bumi," lanjutnya.

Kupol menyatakan, tentara berpengalaman tempur di garis depan kini semakin sedikit. Ia pun berharap kualitas militer Ukraina akan bertambah setelah mendapat pelatihan khusus dari Washington.

Sementara itu, kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak mengaku kondisi pasukan Ukraina kini tidak mengurangi optimismenya mengenai kans kesuksesan serangan balik.

"Saya tidak berpikir kami menghabiskan potensi kami. Saya pikir, dalam perang apa pun, akan ada waktu ketika Anda harus menyiapkan personel baru seperti yang sedang terjadi sekarang," kata Yermak.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU