> >

China Ingin Rusia dan Ukraina Berdamai, Ajukan 12 Poin Penyelesaian

Kompas dunia | 24 Februari 2023, 15:58 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Partai Komunis China Wang Yi dalam pertemuan di Kremlin, Moskow, Rusia, Rabu (22/2/2023). (Sumber: Anton Novoderezhkin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Kementerian Luar Negeri China juga menegaskan mentalitas Perang Dingin sudah mulai harus ditinggalkan.

“Keamanan satu negara tidak boleh dipastikan dengan merusak keamanan negara lain, dan keamanan regional tak dapat dipertahankan melalui penguatan dan perluiasan blok militer,” tuturnya.

China juga menyerukan agar krisis kemanusiaan di Ukraina segera diselesaikan, dan mencegahnya agar tak menyeberang.

China juga mendukung pertukaran tahanan Rusia dan Ukraina, serta menyerukan untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk itu.

Dokumen tersebut juga menekankan bahwa semua pihak dalam konflik harus mematuhi hukum kemanusiaan internasional, menghindari serangan terhadap warga sipil dan fasilitas sipil, melindungi perempuan dan anak-anak serta membela hak-hak dasar tawanan perang.

Baca Juga: China Wajib Khawatir, Taiwan Bakal Kirim 500 Tentara ke AS untuk Latihan Militer Gabungan

Selain itu juga menyerukan untuk membastikan bahwa ekspor gandum dan biji-bijian ke pasar global terus berlanjut.

Dokumen itu pun mendesak untuk mencegah proliferasi senjata nuklir dan menghindari krisis nuklir, serta seruan untuk menjaga keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Kementerian Luar Negeri China juga menentang sanksi unilateral atas krisis di Ukraina, yang dijatuhkan tanpa keputusan yang relevan dari Dewan Keamanan (DK) PBB.

Juga menyerukan upaya bersama untuk memitigasi krisis dan pengaruhnya terhadap kerja sama global di sektor keuangan, perdagangan, pangan dan transportasi.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : TASS


TERBARU