> >

Gempa Turki: Suami-Istri Diselamatkan Usai Terjebak 12 Hari di Reruntuhan, tetapi Anaknya Meninggal

Kompas dunia | 19 Februari 2023, 14:16 WIB
Ilustrasi. Sebuah pesan tertulis yang dimaknai "Tuhan, cukup. Hatay, Antakya 6 Februari 2023" di atas sebuah mobil tertutup debu reruntuhan bangunan di Antakya, Turki bagian tenggara, Rabu, 15 Februari 2023. Petugas pencarian dan penyelamatan kembali menemukan penyintas 12 hari usai gempa 7,8M mengguncang selatan Turki dan tenggara Suriah pada 6 Februari lalu. Pencari asal Kirgizstan menemukan satu keluarga di reruntuhan apartemen di Antakya, Provinsi Hatay, Sabtu (19/2/2023). (Sumber: AP Photo/Bernat Armangue)

ANTAKYA, KOMPAS.TV - Petugas pencarian dan penyelamatan kembali menemukan penyintas 12 hari usai gempa 7,8M mengguncang selatan Turki dan tenggara Suriah pada 6 Februari lalu. Tim pencarian asal Kirgizstan menemukan sepasang suami-istri dan anaknya di reruntuhan sebuah apartemen di Antakya, Provinsi Hatay, Sabtu (19/2/2023).

Kantor berita Anadolu melaporkan, tim penyelamat menarik Samir Muhammad Accar (49), istrinya, Ragda (40), dan anak mereka berusia 12 tahun dari reruntuhan apartemen. Mereka kemudian langsung dibawa ke rumah sakit.

Akan tetapi, di rumah sakit, anak Samir Muhammad Accar kemudian dinyatakan meninggal dunia. 

Aksi penyelamatan dramatis ini dilakukan pada Sabtu (18/2) pukul 11.30 waktu setempat atau sekitar 296 jam usai gempa Turki-Suriah. Siaran televisi Turki menampilkan Samir diangkut ke usungan dan dipasangi infus, segera bawa menggunakan ambulans.

Baca Juga: Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Melebihi 44.000, Operasi Penyelamatan Mulai Dihentikan Minggu Malam

Salah satu personel tim penyelamat Kirgizstan melaporkan bahwa mereka juga menemukan jasad dua bocah. Belakangan, diketahui bahwa kedua jenazah itu juga merupakan anak Samir.

Samir Muhammad Accar mengaku bisa selamat kendati 12 hari terjebak karena meminum urine sendiri. Ia pun mengaku anak-anaknya masih merespons panggilannya dua hingga tiga hari usai gempa, tetapi kemudian senyap.

Provinsi Hatay, tempat Antakya berada, adalah salah satu daerah yang terdampak paling parah gempa Turki. 

Sejauh ini, tercatat ada lebih dari 44.000 korban jiwa akibat gempat Turki-Suriah. Otoritas Turki mencatat 40.642 korban tewas, sedangkan di Suriah terkonfirmasi ada 3.688 korban jiwa.

Operasi pencarian dan penyelamatan di Turki sendiri masih berlangsung hingga pekan ini. Namun, dinas kebencanaan Turki menyebut operasi pencarian akan dihentikan mulai Minggu (19/2).

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : Associated Press


TERBARU