> >

Laporan dari Turkiye: Pencarian Korban Gempa Masih Berlanjut, Suhu Dingin Jadi Kendala Besar

Kompas dunia | 18 Februari 2023, 07:36 WIB
Tiga wanita duduk di depan reruntuhan bangunan yang roboh setelah gempa mengguncang di Antakya, Turki bagian tenggara, Minggu, 12 Februari 2023. (Sumber: AP Photo/Bernat Armangue)

ANTAKYA, KOMPAS.TV - Pencarian korban gempa Turki berkekuatan 7,8 skala richter masih berlanjut. Tim SAR melakukan pencarian di sektor Odabasye, Antakya, Turkiye. Lokasi ini menjadi salah satu prioritas karena merupakan kompleks apartemen.

Menurut laporan dari jurnalis Kompas TV, Cindy Permadi, tim SAR yang diterjunkan untuk melakukan pencarian korban, menurunkan alat berat guna membersihkan puing reruntuhan.

Jumat (17/2/2023), tim SAR berhasil mengevakuasi enam jenazah yang tertimbun di reruntuhan apartemen di Guzal Burj, Antakya. Keenam korban yang merupakan satu keluarga ini ditemukan setelah proses evakuasi selama tujuh jam.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ungkap INASAR Dipuji Erdogan, Dianggap Cepat Bertindak dalam Operasi Gempa Turki

Setelah dievakuasi, keenam korban gempa Turki ini langsung dibawa ke pemakaman massal.

Suhu dingin dan banyaknya material reruntuhan menjadi kendala besar dalam proses evakuasi. Pada malam hari, suhu bisa mencapai 0 derajat Celcius.

Satuan Tugas (Satgas) Dukungan Kesehatan (Dukkes) TNI yang tergabung dalam emergency medical team Indonesia ikut menjadi relawan bagi korban gempa Turki. Rumah sakit lapangan level II didirikan di distrik Hassa, Hatay, Turki.

Letkol Laut Hariyanto juga menyinggung soal suhu yang dingin juga menjadi tantangan tersendiri bagi para relawan. Terlebih, bagi relawan Indonesia yang terbiasa dengan iklim tropis.

“Terkait kendala suhu udara, pada siang hari berkisar tujuh sampai delapan derajat celcius, sedangkan pada malam hari suhu udara dapat mencapai minus empat derajat celsius," kata Hariyanto, Jumat (17/2/2023), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Dijuluki Gadis Ajaib, Sosok Ini Selamat Usai Terjebak 10 Hari di Bawah Reruntuhan Gempa Turki

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU