> >

Seperempat Perusahaan di London Kurangi Ruang Kantor, Model Kerja dari Rumah Makin Diterima

Kompas dunia | 16 Februari 2023, 21:42 WIB
Survei Bloomberg Intelligence yang dilakukan terhadap 500 pekerja di London menyebut, seperempat perusahaan telah mengurangi kepemilikan kantor, sementara 18 persen lainnya memilih ruang kerja bersama dan ruang kantor yang fleksibel (Sumber: New York Times)

LONDON, KOMPAS.TV - Bisnis-bisnis dan sektor usaha di London mulai mengurangi ruang kantor mereka dan beralih ke pengaturan kerja yang lebih fleksibel atau kerja dari rumah, seiring dengan terjadinya pandemi.

Survei Bloomberg Intelligence yang dilakukan terhadap 500 pekerja di London menyebut, seperempat perusahaan telah mengurangi kepemilikan kantor, sementara 18 persen lainnya memilih ruang kerja bersama dan ruang kantor yang fleksibel, seperti laporan Bloomberg, Kamis (16/2/2023).

Tren ini menyebabkan kenaikan tingkat kekosongan ruang kantor dan memperbesar kesenjangan antara harga sewa ruang kantor yang relatif baru serta sangat diminati dan bangunan lama yang kurang diminati, seperti yang dituliskan oleh analis Bloomberg Intelligence, Sue Munden dan Sirine Bouzid, dalam sebuah catatan pada hari Kamis, (16/2/2023).

Dampak jangka panjang dari eksperimen kerja dari rumah yang dipicu pandemi Covid-19 mulai terlihat ketika semakin banyak sewa kantor mendekati masa berakhir dan para pekerja menunjukkan ketidaknyamanan untuk kembali ke kantor.

Meskipun tingkat hunian kantor mulai meningkat dari level terendah pandemi, hasil survei menunjukkan lebih banyak bisnis yang menerima kenyataan bahwa pekerjaan yang lebih fleksibel seperti kerja dari rumah akan terus ada.

Menurut Munden, "Era kerja-dari-rumah memperbesar kesenjangan harga sewa dan kekosongan antara ruang utama yang dimiliki oleh perwalian investasi real estate, seperti Derwent London dan Land Securities Group, dan ruang bekas".

Baca Juga: Ini Kata PBB soal Manfaat dan Pentingnya Jam Kerja yang Fleksibel bagi Sektor Bisnis dan Dunia Usaha

Ilustrasi Work from Home. Survei Bloomberg Intelligence yang dilakukan terhadap 500 pekerja di London menyebut, seperempat perusahaan telah mengurangi kepemilikan kantor, sementara 18 persen lainnya memilih ruang kerja bersama dan ruang kantor yang fleksibel atau kerja dari rumah. (Sumber: Kompas.com/Shutterstock)

Dari total responden, 73 persen mengatakan bahwa bisnis mereka berencana untuk pindah atau sudah pindah ke tempat baru, naik dari 50 persen pada bulan Juni.

Hal ini menyebabkan banyak bangunan lama yang tidak terisi, dengan tingkat kekosongan di beberapa distrik pusat London sekarang di atas 10 persen bahkan ketika pasokan ruang kantor yang berkelanjutan tetap sangat terbatas.

Survei tersebut juga menemukan bahwa 70 persen pemberi kerja responden telah mengimplementasikan kebijakan permanen mengenai kerja yang lebih fleksibel, sementara 30 persen sisanya masih belum pasti mengenai rencana mereka setelah tahun ini.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Bloomberg


TERBARU