> >

Derita Gempa Suriah: Penyaluran Bantuan Terhambat Zona Konflik dan Sanksi Barat

Kompas dunia | 8 Februari 2023, 20:14 WIB
Ilustrasi. Dua bocah membantu menyelamatkan perabotan dari reruntuhan sebuah gedung di Jinderis, Provinsi Aleppo, Suriah, Selasa (7/2/2023). Usai gempa 7,8M mengguncang tenggara Turki dan utara Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu, penderitaan warga Suriah ditambahi rumitnya akses penyaluran bantuan. Kawasan utara Suriah, terpecah-pecah dalam zona yang dikuasi kelompok-kelompok berbeda, menghadirkan tantangan logistis sekaligus politis bagi penyalur bantuan. (Sumber: Ghaith Alsayed/Associated Press)

Baels menyebut penyebarangan Bab Al-Hawa adalah titik krusial untuk menyalurkan bantuan internasional ke Suriah. Pasalnya, mandat PBB hanya mengizinkan penyaluran bantuan melalui jalur tersebut.

Negara-negara yang kontra atas pemerintahan Bashar Al-Assad tak mempercayai Damaskus untuk penyaluran bantuan. Berbagai kalangan di Barat curiga bantuan yang disalurkan ke Damaskus tidak akan bisa sampai ke wilayah yang tidak dikuasai pemerintah.

"Secara administratif dan logistis, sangat sulit untuk mendapatkan persetujuan," kata Natasha Hall, peneliti di Center for Strategic and International Studies.

"Sebab, pemerintah Suriah tidak mengakui organisasi-organisasi non-pemerintah yang bekerja di barat laut Suriah," lanjutnya.

Kepala Bulan Sabit Merah Suriah Khaled Hboubati berjanji pihaknya akan mengirimkan bantuan gempa ke semua wilayah Suriah, termasuk wilayah yang tidak dikuasai Assad. Namun, Uni Eropa dan Washington enggan memberi lampu hijau.

Sementara itu, di wilayah yang dikuasai Hayat Tahrir Al-Sham, penyalur bantuan asing diyakini segan masuk. Kelompok Hayat Tahrir Al-Sham ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS.

Hingga berita ini diturunkan, korban jiwa akibat gempa Turki-Suriah telah melampaui 11.000 jiwa. Di Suriah, lebih dari 2.600 orang dikonfirmasi tewas di wilayah yang dikuasia pemerintah ataupun pemberontak.

Baca Juga: Bayi Perempuan Ditemukan Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa Suriah, Bertahan Namun Ibunya Meninggal

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU