> >

Rusia Umumkan Rampungnya Pembuatan Hulu Ledak Nuklir Super Torpedo Poseidon, Seperti Ini Ngerinya

Kompas dunia | 17 Januari 2023, 06:20 WIB
Rusia selesai memproduksi hulu ledak nuklir pertama untuk super torpedo Poseidon yang akan ditempatkan di kapal selam nuklir Belgorod. (Sumber: Naval News)

MOSKOW, KOMPAS.TV – Rusia selesai memproduksi hulu ledak nuklir pertama untuk super torpedo Poseidon yang akan ditempatkan di kapal selam nuklir Belgorod.

Kantor berita negara Rusia Tass, mendapatkan informasi tersebut dari sumber pertahanan yang tidak disebutkan namanya.

“Muatan amunisi Poseidon pertama telah diproduksi, dan kapal selam Belgorod akan menerimanya dalam waktu dekat,” kata Tass mengutip sumber tersebut, Senin (16/1/2023).

Presiden Vladimir Putin pertama kali mengumumkan apa yang kemudian dikenal sebagai Poseidon pada tahun 2018. Poseidon adalah jenis senjata nuklir strategis dengan sumber tenaga nuklirnya sendiri.

Dalam pidato tahun 2018, dia mengatakan jangkauan torpedo tidak akan terbatas, dan dapat beroperasi pada kedalaman ekstrim dengan kecepatan berkali-kali lipat dari kapal selam atau torpedo lainnya.

“Mereka hasilkan kebisingan sangat rendah, kemampuan manuver tinggi, dan praktis tidak dapat dihancurkan musuh. Tidak ada senjata yang dapat melawan mereka di dunia saat ini,” kata Putin.

Rusia akan memberi perhatian khusus pada pembangunan infrastruktur untuk kekuatan nuklirnya pada 2023, kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, Rabu (30/11/2022) lalu.

Baca Juga: Waduh, Belarusia dan Rusia Mulai Latihan Tempur Udara, Namun Minsk Tegaskan Sifatnya Defensif

Rusia selesai memproduksi hulu ledak nuklir pertama untuk super torpedo Poseidon yang akan ditempatkan di kapal selam nuklir Belgorod. (Sumber: US Naval Institute)

Dalam komentar di televisi, Shoigu mengatakan, Rusia juga akan bekerja untuk meningkatkan kemampuan tempur pasukan misilnya dan fasilitas sedang dibangun untuk mengakomodasi sistem misil baru.

Diketahui, Rusia memiliki persediaan senjata nuklir terbesar di dunia, dengan hampir 6.000 hulu ledak.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times/US Naval Institute/TASS


TERBARU