> >

Kota di India Terancam Semakin Tenggelam, Nyaris 100 Keluarga Telah Dievakuasi

Kompas dunia | 14 Januari 2023, 12:15 WIB
Retakan di bagunan di Kota Joshimath yang saat ini terancam bakal tenggelam. (Sumber: Suraj Kaparuwan Via CNN)

JOSHIMATH, KOMPAS.TV - Sebuah kota di India dilaporkan semakin tenggelam, yang membuat otoritas segera melakukan evakuasi warga.

Selama bertahun-tahun warga dari kota Joshimath di India mengeluh kepada otoritas setempat bahwa rumah mereka semakin tenggelam.

Dikutip dari CNN, Jumat (13/1/2023), sekitar nyaris 100 keluarga dievakuasi pada pekan lalu, dan mempercepat kedatangan ahli untuk menentukan penyebabnya.

Retakan yang melintasi kota sekarang begitu luas sehingga ratusan rumah tak lagi dapat dihuni.

Baca Juga: China Buat Terobosan, Luncurkan Kapal Tanpa Awak Pertama di Dunia

Selain itu beberapa orang khawatir India akan kehilangan pintu gerbang utama untuk ziarah keagamaan dan ekspedisi wisata di jalur gunung terdekat.

Terletak di timur negara bagian Uttarakhand, Kota Joshimath berbatasan dengan dua sungai dan terletak di lereng pegunungan Himalaya.

Menurut para ahli lingkungan hal itu membuatnya sangat rentan terhadap gempa bumi, tanah longsor dan erosi.

“Joshimath dan banyak kota lain di Himalaya secara geologis cenderung mengalami penurunan muka tanah, atau dikenal sebagai tenggelam atau pengendapan permukaan bumi,” tutur Direktur Kebijakan untuk Program Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam India, Sameer Kwatra.

Kwatra menambahkan bahwa faktor alam yang membuat Joshimath, rumah bagi sekitar 25.000 orang berisiko tenggelam.

“Hal itu diperburuk oleh proyek konstruksi berskala besar serta banjir bandang yang disebabkan oleh iklim dan curah hujan yang ekstrem,” tambah Kwatra.

Warga Joshimath, Suraj Kaparuwan, yang menjalankan hotel kecil di wilayah itu  mengungkapkan bahwa situasi semakin memburuk beberapa bulan terakhir.

“Garis retakan mulai muncul sekitar setahun yang lalu. Mereka telah melebar daei waktu ke waktu, terutama dalam dua bulan terakhir. Lebarnya sekarang sekitar 3 kaki (sekitar 1 meter),” ujarnya.

Pada Rabu (4/1/2023), istri dan dua putra Kaparuwan meninggalkan Joshimath menuju Srinagar Garhwal, kota lain yang lebih ke salatan di negara bagian yang sama.

Kaparuwan awalnya tetap tinggal untuk bergabung dengan apa yang ia sebut sebagai ribuan penduduk Joshimath dan rekan-rekan dari desa terdekat untuk melakukan protes di depan gedung administrasi setempat.

Baca Juga: Cinta Mati, Pria di India Membuat Patung Istri yang Telah Meninggal untuk Menemaninya

Mereka menyerukan penghentian pembangunan dan meminta kompensasi yang layak bagi mereka yang harus meninggalkan rumahnya.

Namun pada Senin (9/1/2023), Kaparuwan diberitahu oleh pejabat lokal bahwa rumahnya berada dalam zona bahaya dan diminta untuk pergi.

“Kami berharap adanya awal baru, tetapi semua tergantung pemerintah. Langkah apa yang akan mereka ambil,” katanya.

Berdasarkan bultein dari Pemerintahan Distrik pada Kamis (12/1/2023), retakan dilaporkan terjadi di 760 gedung dan 589 orang telah dievakuasi.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : CNN


TERBARU