> >

Pangeran Harry Akui Bunuh 25 Orang di Afghanistan, Taliban Menyebutnya Bukti Kekejaman Barat

Kompas dunia | 7 Januari 2023, 12:54 WIB
Dalam foto bertanggal 12 Desember 2012 tampak Pangeran Harry atau Kapten Wales, demikian dia dikenal di Angkatan Darat Inggris, mengenakan monokel senjata saat duduk di kursi depan kokpit di lini penerbangan yang dikendalikan Inggris di Camp Bastion di bagian selatan Afghanistan. (Sumber: AP Photo/ John Stillwell)

 

KABUL, KOMPAS.TV - Taliban mengutuk Pangeran Harry yang mengaku telah membunuh 25 orang di Afghanistan.

Pengakuan itu dibuat anggota keluarga kerajaan Inggris tersebut dalam buku memoarnya, Spare, yang mulai dijual di Spanyol beberapa hari jelang peluncuran global pada 10 Januari 2023.

Harry mengaku telah membunuh 25 warga Afghanistan saat bertugas sebagai pilot helikopter militer dan menggambarkan mereka sebagai "pion catur yang disingkirkan dari papannya."

Taliban pun menegaskan apa yang dilakukan Pangeran Harry itu sebagai bukti kekejaman Barat.

Baca Juga: Waduh! Siswa SD 6 Tahun di AS Tembak Gurunya di Dalam Kelas, Nyawanya Sempat Terancam

“Pendudukan Barat atas Afghanistan merupakan momen menjijikkan dalam sejarah manusia,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan yang dikendalikan Taliban, Abdul Qahar Balkhi, seperti dilansir Middle East Eye, Jumat (6/1/2023).

“Komentar-komentar Pangeran Harry adalah mikrokosmos dari trauma yang dialami warga Afghanistan di tangan pasukan pendudukan yang membunuh warga tak berdosa tanpa pertanggungjawaban apa pun,” lanjutnya.

Pada salah satu bagian dalam memoarnya, suami Meghan Markle itu mengenang dua penugasannya ke Afghanistan.

Ia menjadi pengontrol udara pada 2007/2008, dan pada 2012 ia menjadi pilot helikopter Apache dari Korps Udara Angkatan Darat Inggris.

Ia ditempatkan di Camp Bastion yang ada di wilayah selatan Afghanistan.

“Itu bukan jumlah yang membuat saya merasa puas, tapi juga tak membuat saya merasa malu,” tulis Harry, menurut versi bahasa Spanyol buku tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Middle East Eye


TERBARU