> >

Lula da Silva Dilantik Jadi Presiden Brasil, Janji Usut Pemerintahan Sebelumnya yang Bermasalah

Kompas dunia | 2 Januari 2023, 06:09 WIB
Presiden terpilih Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, tengah, meraih tangan seorang pendukungnya setelah memberikan suara dalam pemilihan presiden putaran kedua di Sao Paulo, Brasil, Minggu, 30 Oktober 2022. (Sumber: AP Photo/ Andre Penner.)

BRASILIA, KOMPAS.TV - Luiz Inácio Lula da Silva dilantik sebagai Presiden Brasil pada Minggu (1/1/2023). Dalam pidato pertamanya, dia menyatakan optimisme tentang rencana untuk membangun Brasil kembali sambil berjanji bahwa anggota pemerintahan mantan Presiden Jair Bolsonaro yang bermasalah akan dimintai pertanggungjawaban.

Lula menjabat untuk ketiga kalinya setelah menggagalkan terpilihnya Bolsonaro kembali menjadi Presiden. 

“Pesan kami ke Brasil adalah salah satu harapan dan rekonstruksi,” kata Lula dalam pidatonya di Majelis Rendah Kongres setelah menandatangani dokumen yang secara resmi mengangkatnya sebagai presiden. 

“Bangunan besar hak, kedaulatan, dan pembangunan yang dibangun bangsa ini telah dihancurkan secara sistematis dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mendirikan kembali bangunan ini, kami akan mengerahkan semua upaya kami,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Lula Da Silva Deklarasikan Kemenangan sebagai Presiden Brasil yang Baru

Minggu sore di lapangan terbuka utama Brasilia, pesta pelantikan berlangsung. Puluhan ribu pendukung berbaju merah dari Partai Buruh, partai yang mendukung Lula, bersorak setelah dia dilantik.

Mereka merayakan ketika presiden mengatakan dia akan mengirim laporan tentang pemerintahan sebelumnya kepada semua anggota parlemen dan otoritas kehakiman.

Dia akan mencabut keputusan Bolsonaro yang melonggarkan kontrol senjata, dan meminta pertanggungjawaban pemerintahan sebelumnya atas penyangkalannya dalam menghadapi pandemi COVID-19.

“Kami tidak membawa semangat balas dendam terhadap mereka yang berusaha menaklukkan bangsa dengan desain pribadi dan ideologis mereka, tetapi kami akan memastikan supremasi hukum,” kata Lula, tanpa menyebut nama Bolsonaro. 

Lula harus melewati kondisi ekonomi yang lebih menantang daripada yang dia nikmati dalam dua masa jabatan pertamanya. Saat itu ledakan komoditas global terbukti menjadi rejeki nomplok bagi Brasil.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU