Kompas TV nasional politik

Duet Anies dan Ahok di Pilkada DKI Indah di Kertas, Burhanuddin: Jangan-jangan Bukan Duet tapi Duel

Kompas.tv - 7 Mei 2024, 23:30 WIB
duet-anies-dan-ahok-di-pilkada-dki-indah-di-kertas-burhanuddin-jangan-jangan-bukan-duet-tapi-duel
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) bersama calon Gubernur DKI Anies Baswedan (kiri) saling berjabat tangan usai melakukan pertemuan di Balai Kota, Jakarta, Kamis (20/4/2017). (Sumber: Arsip ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wacana memasangkan Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024 dinilai sulit. Bahkan keduanya bisa jadi berduel kembali untuk memperebutkan kursi gubernur DKI Jakarta. 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi lebih melihat kemungkinan Anies dan Ahok berduel di Pilkada DKI dibandig berduet. 

Pertama, keduanya punya latar belakang yang berbeda sehingga tidak mudah menduetkan Anies dan Ahok.

Meski dalam politik semua kemunginan bisa terjadi. Namun untuk kasus ini, kans kemungkinan bisa terjadi sangat kecil.

"Kalau melihat akar rumput PDI Perjuangan tidak mudah menduetkan Anies dengan Ahok. Jangan-jangan bukan duet tapi duel. Seperti yang terjadi sebelum ini," ujar Burhanuddin di program Kompas Petang KOMPAS TV, Selasa (7/5/2024). 

Baca Juga: PDI-P Cermati Sejumlah Nama Kandidat Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI, Akui Ahok-Anies Masuk Radar

Kedua, akan ada hambatan teknis ketika keduanya dipasangkan. Hambatan teknis tersebut adalah siapa yang akan menjadi calon gubernur, siapa yang menjadi calon wakil gubernur. 

Menurut Burhanuddin belum tentu Ahok bersedia menjadi wakil Anies. Begitu pula sebaliknya. 

"Pertanyaannya apakah Anies bersedia sudah turun peringkat, sebelumnya Capres jadi Cawagubnya Ahok, gitu kan," ujarnya. 

Ketiga basis masa yang berbeda. Burhanuddin menilai jika tetap digabungkan, ada kemungkinan hasil yang didapat malah merugikan keduanya, karena ditinggal oleh elektoral dan basis masa masing-masing. 

Menurutnya basis massa PDI-P akan menolak karena ada Anies. Kemudian basis Islamis sebagai basis pemilih Anies juga menolak karena ada Ahok. 

Baca Juga: Anies Jawab soal PDIP Buka Pintu Maju Pilkada DKI: Menandakan Sama-Sama Peduli Masa Depan Jakarta




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x