> >

185 Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh, Ada yang Meninggal di Perjalanan lalu Dibuang ke Laut

Kompas dunia | 27 Desember 2022, 15:20 WIB
Pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh langsung mendapat perawatan, Senin (26/12/2022). (Sumber: Serambi)

ACEH, KOMPAS.TV - Sebanyak 185 pengungsi Rohingya terdampar di Pantai Ujong Pie, Muara Tiga, Aceh, Senin (26/12/2022) petang sekitar pukul 17.05 WIB.

Sehari sebelumnya, Minggu (25/12), 57 orang imigran Rohingya lebih dulu tiba di bibir pantai Kompleks Cagar Budaya Indrapatra, Gampong Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar.

"Untuk sementara, migran Rohingya ditampung di Meunasah Gampong Ujong Pie," kata Sekretaris Panglima Laot Pidie, Marfian, menukil Serambi.

Marifan menjelaskan, imigran Rohingya itu tiba dalam kondisi sangat lemas dan sakit. Warga sekitar lantas memberi pertolongan berupa makanan dan air.

Bahkan, warga harus menyuapi beberapa pengungsi yang tak lagi mampu bergerak. Pengungsi dalam kondisi sakit itu kemudian dilarikan ke Puskesmas Muara Tiga.

Baca Juga: Kelompok Etnis Rohingya Peringati 5 Tahun Terusir dari Kampung Halaman di Myanmar ke Bangladesh

Associated Press melaporkan, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) sedang menyelidiki apakah imigran Rohingya yang tiba pada Senin (26/12) merupakan bagian dari kelompok 190 Rohingya. Kelompok itu dilaporkan terkatung-katung dalam perahu kecil di Laut Andaman selama sebulan.

Chris Lewa, direktur Proyek Arakan yang bekerja untuk mendukung etnis Rohingya Myanmar, mengonfirmasi pada Selasa (27/12) bahwa kapal pengungsi terbaru di Ujong Pie adalah kelompok 190 Rohingya yang dimaksud.

Kendati begitu, UNHCR belum dapat memverifikasi informasi tersebut dan masih berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

Lewa mengatakan, kedatangan terbaru ini merupakan bagian dari lima kelompok pengungsi Rohingya yang meninggalkan distrik Cox's Bazar, Bangladesh, pada akhir November 2022.

Kapal keempat tiba di Aceh pada Minggu (26/12) dini hari, lalu kapal kelima tiba pada Senin (27/12) petang.

Rosyid, salah satu pengungsi Rohingya berbahasa Melayu, mengatakan, "Dua puluh (20) dari kami meninggal di atas kapal karena gelombang tinggi dan sakit, tubuh mereka dibuang ke laut."

Baca Juga: Ingin Pulangkan Pengungsi Rohingya, Bangladesh Minta Bantuan China

 

 

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Serambi/AP


TERBARU