> >

Korea Utara Ejek Sekjen PBB Antonio Guterres Boneka AS karena Kecam Peluncuran Rudal

Kompas dunia | 21 November 2022, 10:32 WIB
Menlu Korea Utara Choe Son Hui mengejek Sekjen PBB Antonio Guterres sebagai boneka Amerika Serikat karena karena bergabung dengan kecaman yang dipimpin AS (Sumber: Yonhap)

 

"Tindakan (Korea Utara) menuntut tanggapan yang bersatu dan kuat dari masyarakat internasional, termasuk perlunya tindakan signifikan lebih lanjut yang akan diambil oleh Dewan Keamanan PBB," kata pernyataan menteri luar negeri dari negara-negara Kelompok Tujuh - Kanada, Prancis , Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

Peluncuran ICBM Korea Utara hari Jumat adalah yang terbaru dalam uji coba rudal Korea Utara yang sedang berlangsung, yang menurut para ahli dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan nuklir dan meningkatkan pengaruhnya dalam diplomasi masa depan.

Korea Utara mengatakan pemimpin Kim Jong-un mengamati peluncuran rudal Hwasong-17 hari Jumat dan menyebutnya sebagai senjata "yang andal dan berkapasitas maksimum" untuk menahan ancaman militer Amerika Serikat.

Baca Juga: Kim Jong-Un Ingin Perkuat Persenjataan Korea Utara di Luar Angkasa, Bentuk Departemen Baru

Peluncuran peluru kendali Hwasong-15 oleh Korea Utara pada tahun 2017. Korea Utara menggertak sebagai satu dari segelintir negara yang memiliki senjata nuklir dan peluru kendali canggih, salah satunya Hwasong-15 yang digadang mampu mencapai titik manapun di Amerika Serikat (Sumber: AP Photo/KCNA)

Beberapa ahli mengatakan Hwasong-17 masih dalam pengembangan tetapi itu adalah rudal jarak jauh Korut dan dirancang untuk membawa beberapa hulu ledak nuklir untuk mengatasi sistem pertahanan rudal AS.

Korea Utara berpendapat kegiatan pengujiannya merupakan peringatan bagi Amerika Serikat dan Korea Selatan atas serangkaian latihan militer mereka yang diyakini Korea Utara sebagai latihan invasi.

Washington dan Seoul berkeras latihan mereka bersifat defensif.

Dalam pernyataannya hari Senin, Choe kembali membela uji coba misil negaranya, menyebut uji coba itu "sah dan adil dalam melaksanakan hak untuk membela diri" melawan "latihan perang nuklir yang provokatif" oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Dia mengatakan itu "paling menakjubkan dan menyedihkan bagi saya" karena Guterres masih menyalahkan Korea Utara atas gejolak ketegangan baru-baru ini di Semenanjung Korea, bukan menyalahkan Amerika Serikat.

Sehari sebelum uji ICBM negaranya, Choe mengancam akan melancarkan tanggapan militer yang "lebih ganas" terhadap langkah-langkah AS untuk meningkatkan komitmen keamanannya terhadap Korea Selatan dan Jepang.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU