> >

Seorang Pria Serang Kantor Imigrasi Inggris dengan Bom Api

Kompas dunia | 31 Oktober 2022, 12:25 WIB
Petugas layanan darurat mendirikan tenda di sekitar mobil yang diduga terlibat dalam insiden di dekat pusat pemrosesan migran di Dover, Inggris, Minggu, 30 Oktober 2022. Seorang penyerang melemparkan bom api ke pusat imigrasi di kota pelabuhan Inggris Dover pada hari Minggu sebelum membunuh dirinya sendiri. (Sumber: The Associated Press.)

LONDON, KOMPAS.TV - Seorang pria melemparkan bom api ke kantor pusat imigrasi di kota Dover, Inggris, Minggu (30/10/2022). Setelah melakukan penyerangan itu, dia membunuh dirinya sendiri.

Dua orang lainnya terluka ringan karena serangan itu dan lebih dari 700 migran harus direlokasi. Polisi mengatakan dua hingga tiga alat pembakar dilemparkan ke tempat para migran yang baru tiba.

Seorang fotografer berita di tempat kejadian mengatakan seorang pria mengemudi mobil dan melemparkan tiga bom gas ke tempat itu sebelum mengemudi ke pompa bensin terdekat dan bunuh diri.

Polisi mengkonfirmasi bahwa tersangka dapat diidentifikasi dan ditemukan dengan sangat cepat di sebuah pompa bensin terdekat, dan dipastikan meninggal. Pasukan itu mengatakan bukti-bukti lebih lanjut ditemukan dalam kendaraan tersangka.

Baca Juga: Politisi Inggris Murka, Tuntut Penyelidikan atas Klaim Peretasan Telepon Liz Truss oleh Rusia

Anggota parlemen lokal Natalie Elphicke mengatakan semua orang yang berada di pusat imigrasi itu sedang dijaga dan tindakan pencegahan sedang dilakukan untuk keselamatan mereka.

Dover merupakan titik kedatangan bagi banyak migran yang menyeberangi Selat Inggris dari Prancis dengan perahu kecil. Jumlah orang yang melakukan perjalanan berbahaya melintasi salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia ini telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun ini sebanyak 40.000 orang mencapai Inggris, naik dari 28.000 pada tahun 2021 dan 8.500 pada tahun 2020.

Puluhan orang tewas, termasuk 27 orang pada November 2021 ketika sebuah kapal penyelundup yang penuh sesak terbalik.

Seperti dikutip dari The Associated Press, Inggris dan Prancis telah berselisih tentang bagaimana menghentikan penyelundup manusia yang mengatur perjalanan para imigran ilegal ini.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Associated Press


TERBARU