> >

11 Anak Perempuan Tunanetra Tewas dalam Kebakaran Asrama di Uganda karena Tidak Ada Tabung Pemadam

Kompas dunia | 25 Oktober 2022, 21:28 WIB
Seorang ibu dari salah satu anak menangis di lokasi kebakaran, di Sekolah Tunanetra Salama di desa Luga, distrik Mukono, Uganda Selasa, 25 Oktober 2022. Kebakaran di sekolah asrama santri tunanetra menewaskan 11 anak perempuan (Sumber: AP Photo/Hajarah Nalwadda)

MUKONO, KOMPAS.TV — Kebakaran di sekolah asrama santri tunanetra menewaskan 11 anak perempuan di sebuah komunitas pedesaan di luar Kampala ibu kota Uganda, kata administrator sekolah dan polisi hari Selasa, (25/10/2022) seperti dilansir Associated Press.

"Salah satu asrama kami terbakar dan hangus sekitar tengah malam. Sipir membunyikan alarm," kata Francis Kinubi, pendiri sekolah.

"Yang terbakar dan hangus adalah salah satu asrama untuk anak perempuan, sangat disayangkan, 11 anak perempuan yang masih kecil tewas." ujar Kinubi.

Polisi Uganda dalam pernyataannya mengatakan enam orang lainnya dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.

Mereka mengatakan belum mengetahui apa yang menyebabkan kebakaran semalam yang menghanguskan asrama putri di Sekolah Tunanetra Salama di distrik Mukono.

Fatuma Ndisaba, seorang pejabat tinggi di Mukono, mengatakan kepada penyiar lokal NTV bahwa para korban, termasuk gadis-gadis berusia antara 7 dan 10 tahun, terbakar hangus hingga tidak bisa dikenali.

Baca Juga: Inovasi Mahasiswa UGM, Tongkat Pintar Berbasis Internet Ini Cocok untuk Lansia dan Tunanetra

Seorang ibu dari salah satu anak menangis di lokasi kebakaran, di Sekolah Tunanetra Salama di desa Luga, distrik Mukono, Uganda Selasa, 25 Oktober 2022. Kebakaran di sekolah asrama santri tunanetra menewaskan 11 anak perempuan (Sumber: AP Photo/Hajarah Nalwadda)

Jenazah korban akan diidentifikasi melalui analisis DNA, katanya.

"Anda tidak bisa mengatakan ini siapa itu siapa," katanya, berbicara tentang mayat-mayat anak perempuan yang hangus itu.

Kerumunan kecil termasuk ibu-ibu yang tertekan berkumpul di luar gerbang sekolah.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU