> >

Indonesia Siapkan Kedatangan Semua Pemimpin G20 dan Undangan, Termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin

Kompas dunia | 13 Oktober 2022, 20:13 WIB
Tuan rumah Indonesia mengantisipasi dan melakukan persiapan untuk kehadiran seluruh pemimpin negara anggota serta undangan untuk hadir secara langsung di KTT G20 bulan November, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kamis (13/10/2022). (Sumber: AP Photo/Firdia Lisnawati)

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pertemuan antara Putin dan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT G20 akan dipertimbangkan jika ada usulan, seperti laporan kantor berita Rusia Tass, Selasa (11/10).

Ditanya apakah dia akan bertemu Putin di G20, Biden mengatakan kepada CNN pada Rabu, "Saya pikir dia melakukan kejahatan perang. Jadi saya tidak melakukannya, saya tidak melihat alasan untuk bertemu dengannya sekarang."

Sebagai tuan rumah, Indonesia juga mendapat tekanan dari beberapa negara anggota untuk mengecualikan Moskow dari KTT G20.

Namun, Presiden G20 Joko Widodo menolak desakan tersebut dan meningkatkan kampanye diplomatiknya dengan semua anggota.

Indonesia berhasil mengumpulkan semua menteri luar negeri negara anggota G20 pada 7-8 Juli, di mana Menlu Rusia Sergei Lavrov dan beberapa kritikus paling gigih Rusia terhadap perangnya di Ukraina bertemu langsung untuk pertama kalinya sejak serangan dimulai pada 24 Februari lalu.

Baca Juga: Menlu Rusia: Dialog Putin dengan Biden Berpeluang Terjadi saat KTT G20 di Bali

Tuan rumah Indonesia mengantisipasi dan melakukan persiapan untuk kehadiran seluruh pemimpin negara anggota serta undangan untuk hadir secara langsung KTT G20 bulan November, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kamis, (13/10/2022). (Sumber: G20 Indonesia)

Retno mengakui perbedaan dan persaingan tidak bisa dihindari dalam hubungan antar negara.

Tetapi kebijaksanaan dan tanggung jawab diperlukan untuk mencegah dampak destruktifnya terhadap kerja sama yang menguntungkan di arena internasional, tegas Retno.

"Tugas Indonesia sebagai Presiden G20 adalah mengelola dinamika yang luar biasa itu agar tidak merusak keseluruhan arsitektur G20," katanya, Kamis (13/10).

Menlu Retno juga mencatat tantangan yang disajikan oleh berbagai krisis yang dihadapi dunia, seperti Covid-19, perang di Ukraina, meningkatnya ketegangan geopolitik, serta krisis pangan, energi, dan keuangan.

"Keberhasilan G20 tidak tergantung pada satu atau dua negara, tetapi semua anggota. Kita membutuhkan tanggung jawab bersama untuk mewujudkan G20."

Indonesia mengidentifikasi tiga masalah untuk fokus bersama kelompok tahun ini, yaitu memperkuat arsitektur kesehatan global, beralih ke energi terbarukan dan meningkatkan transformasi digital.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU