> >

Kadyrov Dapat Hadiah dari Putin, Pemimpin Chechnya Jadi Kolonel Jenderal Rusia

Krisis rusia ukraina | 6 Oktober 2022, 14:57 WIB
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov diberi hadiah pangkat oleh Vladimir Putin sebagai Kolonel Jenderal di militer Rusia, Rabu (5/10/2022). (Sumber: Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

GROZNY, KOMPAS.TV - Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov mendapatkan hadiah dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kadyrov yang merupakan sekutu Putin dan ikut menurunkan pasukannya di Ukraina dihadiahi pangkat tinggi di militer Rusia.

Pada Rabu (5/10/2022), Kadyrov diberikan pangkat Kolonel Jenderal oleh Putin.

Kadyrov, 46 tahun, dan merupakan pendukung Putin dalam melakukan serangan ke Ukraina, menegaskan pemberian pangkat itu adalah kehormatan untuknya.

Baca Juga: Ukraina Klaim Alami Terobosan Positif di Luhansk dan Kherson, Perebutan Kembali Telah Dimulai

Sosok yang sebelumnya adalah panglima perang Chechnya dengan sejumlah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) itu, mengatakan Putin secara pribadi memberitahunya atas pemberian pangkat itu.

“Presiden Rusia menghadiahkan pangkat Kolonel Jenderal. Ini merupakan promosi bagi saya,” tutur Kadyrov di Telegram, dikutip dari The Moscow Times.

Pangkat Kolonel Jenderal merupakan pangkat komando tertinggi ketiga pada hierarki militer Rusia.

Penunjukkan Kadyrov untuk pangkat itu terjadi ketika tentara Ukraina mendorong pasukan Rusia di daerah-daerah yang oleh Kremlin dinyataan sebagai, “Rusia selamanya”.

Kaydrov pun menegaskan ia akan melakukan segalanya untuk mengakhiri operasi militer khusus dengan cepat.

Operasi militer khusus merupakan istilah Rusia untuk invasi serangan ke Ukraina.

Baca Juga: Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Kirim Tiga Anak Laki-Lakinya ke Front Pertempuran Ukraina

Unit Chechnya, termasuk milisi Kadyrov yang memiliki reputasi buruk, “Kadyrovtski”, berkumpul bersama pasukan regular Rusia di Ukraina.

Kadyrov telah memberikan dukungan penuh di belakang kampanye serangan Putin, dan secara teratur menyerukan taktik paling drastis untuk digunakan di Ukraina.

Pada pekan ini, ia meminta Rusia menggunakan senjata nuklir daya rendah di Ukraina, setelah pasukan Putin dipaksa mundur dari Kota Lyman.

Ia kemudian mengungkapkan mengirim tiga putranya yang masih remaja, 14, 15 dan 16 tahun ke garis depan di Ukraina.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : The Moscow Times


TERBARU