> >

Didera Kemunduran di Ukraina, Putin Dilaporkan Makin Terlibat Perencanaan Strategis Perang

Krisis rusia ukraina | 25 September 2022, 01:45 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Putin dilaporkan makin terlibat langsung secara teknis ke dalam perencanaan strategis untuk perang di Ukraina. (Sumber: Straits Times)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan makin terlibat langsung secara teknis ke dalam perencanaan strategis untuk perang di Ukraina, kata para pejabat Amerika Serikat.

Seperti laporan New York Times, Sabtu (24/9/2022), salah satu keterlibatan langsung tersebut termasuk menolak permintaan dari komandannya di lapangan untuk mundur dari wilayah vital kota Kherson di Ukraina Selatan.

Penarikan pasukan dari Kherson akan memungkinkan militer Rusia untuk mundur melintasi Sungai Dnieper dengan tertib, menjaga peralatan tempur dan menyelamatkan nyawa tentara.

Tapi mundur seperti itu akan menjadi pengakuan publik yang memalukan atas kegagalan Putin dalam perang dan akan memberikan kemenangan besar kedua ke Ukraina dalam satu bulan.

Kherson adalah kota besar pertama yang jatuh ke tangan Rusia dalam serangan awal dan tetap menjadi satu-satunya ibu kota regional di bawah kendali Moskow.

Mengambilnya kembali akan menjadi pencapaian besar bagi Presiden Volodymyr Zelensky dari Ukraina.

Berfokus pada kemenangan dengan segala cara, Putin menjadi wajah perang yang lebih publik karena militer Rusia tampak semakin kacau, memaksanya untuk mengumumkan panggilan minggu ini yang dapat merekrut 300.000 warga sipil Rusia ke dinas militer.

Baca Juga: Kadyrov Membangkang Putin, Tolak Mobilisasi Parsial Rusia di Republik Chechnya

Ilustrasi. Personel militer Ukraina membantu rekannya yang terluka di daerah Oblast Kharkiv yang baru direbut kembali dari Rusia, Senin (12/9/2022). (Sumber: Kostiantyn Liberov/Associated Press)

Bulan ini, Moskow menunjukkan mereka memiliki terlalu sedikit pasukan untuk melanjutkan ofensifnya, menderita kekurangan persenjataan presisi berteknologi tinggi dan tidak mampu menguasai langit Ukraina.

Tetapi para pejabat Amerika yang diberi pengarahan tentang intelijen yang sangat sensitif mengatakan bahwa di belakang layar Putin mengambil peran yang lebih dalam, termasuk memberi tahu para komandan bahwa keputusan strategis di lapangan adalah keputusannya dan ada di tangannya.

Meskipun Putin menerima beberapa rekomendasi dari komandan militer, termasuk mobilisasi warga sipil, keterlibatannya menciptakan ketegangan, kata para pejabat Amerika.

Para pejabat mengatakan penolakan Putin terhadap mundurnya pasukan dari Kherson juga telah menyebabkan jatuhnya moral pasukan Rusia yang sebagian besar telah terputus dari jalur pasokan mereka dan yang tampaknya percaya mereka dapat dibiarkan terdampar melawan pasukan Ukraina.

"Situasi di Ukraina jelas dinamis," kata Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan dalam sebuah wawancara Jumat.

"Masih terlalu dini untuk penilaian penuh, tetapi jelas bagi saya bahwa inisiatif strategis telah bergeser ke Ukraina." Namun dia memperingatkan bahwa masih ada "jalan panjang di depan."

Ketidaksepakatan Putin atas garis pertempuran di Kherson menggambarkan betapa pentingnya perang di selatan Ukraina bagi kedua belah pihak, kata para pejabat Amerika.

Terlepas dari kemajuan Ukraina baru-baru ini di timur laut, daerah di sekitar Kherson adalah teater penting dalam perang, dengan implikasi strategis yang mendalam bagi Kiev maupun Moskow.

Baca Juga: Kondisi Sebagian Wilayah Donetsk Pasca Berhasil Direbut Kembali oleh Pasukan Urkaina dari Rusia

Personel militer Ukraina menembaki garnisun Rusia dengan senjata anti-pesawat di daerah Kharkiv, Rabu (24/8/2022) subuh waktu setempat. (Sumber: Andrii Marienko/Associated Press)

Beberapa pejabat Amerika Serikat mengatakan mereka melihat masalah di depan bagi militer Rusia di teater tempur selatan.

Seorang pejabat senior AS mengatakan pekan ini, Ukraina sedang dalam perjalanan untuk mengulangi kemenangan di selatan seperti yang telah berhasil dicapai pasukannya selama serangan kilat di timur laut awal bulan ini.

Jika Ukraina mendorong pasukan Rusia mundur lebih jauh, jembatan darat yang diperjuangkan keras Putin ke Krimea, wilayah yang direbutnya dari Ukraina dan dianeksasi pada 2014, pada akhirnya bisa terancam, kata para pejabat Amerika.

Perpecahan atas Kherson hanyalah ketidaksepakatan terbaru antara Putin dan komandan utamanya.

Perwira senior Rusia berulang kali mempertanyakan rencana awal perang, kata para pejabat Amerika, terutama tahap awal yang membayangkan serangan cepat di Kiev, ibu kota Ukraina.

Para perwira Rusia percaya Putin berperang dengan pasukan dan persenjataan yang tidak memadai, kata para pejabat Amerika Serikat.

Kekhawatiran para perwira Rusia terbukti benar, dan setelah kekalahan tentara Rusia di luar Kiev, Putin melonggarkan kendalinya atas perencanaan militer.

Baca Juga: Zelenskyy Minta Warga Ukraina yang Dipaksa Masuk Militer Rusia Lakukan Sabotase dari Dalam

Empat wilayah yang segera referendum untuk memisahkan diri dari Rusia, yaituLuhansk, Kherson, sebagian Zaporizhzhia dan Donetsk (Sumber: AP Graphics)

Dia mengizinkan jenderal senior untuk membuat strategi baru yang berfokus pada serangan artileri besar-besaran, kata para pejabat Amerika.

Strategi baru ini secara efektif merupakan perang hancur-hancuran dan berhasil mendorong tentara Ukraina mundur dari timur.

Sejak Putin memerintahkan komandannya untuk melanjutkan pertempuran di Kherson, militer Rusia mencoba menghentikan gerak maju Ukraina di sana. Pekan lalu Rusia meledakkan sebuah bendungan di Sungai Inhulets untuk membuat serangan balasan saat ini lebih sulit.

Tetapi serangan Ukraina telah meledakkan penyeberangan di atas Sungai Dnieper, yang sebagian besar memutus pasukan Rusia dari jalur pasokan.

Rusia harus menggunakan jembatan ponton untuk menyeberangi sungai, hanya untuk terkena tembakan Ukraina, kata pejabat Ukraina.

"Mereka punya unit di sana yang, jika Ukraina menerobos garis, akan dipotong dan dikepung," kata Seth Jones, wakil presiden senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional. "Saya tidak bisa melebih-lebihkan betapa tidak pasti situasinya bagi mereka."

Baca Juga: Referendum Rakyat Dimulai di Ukraina Timur yang Dikuasai Rusia

Tentara Rusia di Kherson. Putin dilaporkan makin terlibat langsung secara teknis ke dalam perencanaan strategis untuk perang di Ukraina. (Sumber: AP Photo, File)

Menarik mundur melewati Sungai Dnieper akan memungkinkan komandan Rusia mempertahankan garis di selatan dengan lebih sedikit pasukan.

Itu akan memberi mereka lebih banyak kebebasan untuk mengerahkan kembali pasukan dari Kherson ke daerah lain, baik melawan serangan balasan Kharkiv di timur laut, memperkuat garis pertahanan di wilayah Donbas timur atau membuka front baru di selatan.

Putin memberi tahu jajaran komandannya bahwa dia akan mengatur strategi.

"Dalam perang ini telah terjadi ketidaksesuaian yang konsisten antara tujuan politik Putin dan sarana militer untuk mencapainya," kata Michael Kofman, direktur studi Rusia di CNA, sebuah lembaga penelitian pertahanan di Arlington, Virginia.

"Pada poin keputusan penting, Putin menunda-nunda, menolak untuk mengakui kenyataan, sampai pilihan berubah dari buruk menjadi lebih buruk."

Menarik pasukan Rusia kembali melewati Sungai Dnieper juga akan menjadi bantahan keras terhadap referendum Putin di sana untuk bergabung dengan Federasi Rusia.

Dengan meningkatnya perbedaan pendapat di Rusia, dan pria-pria usia militer berusaha melarikan diri dari negara itu untuk menghindari panggilan mibilisasi, para pejabat Amerika Serikat mengatakan Putin yakin kemenangan Ukraina lainnya akan semakin mengikis popularitas perang, sesuatu risiko yang tidak dapat dia ambil.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : New York Times/Straits Times


TERBARU