> >

Para Pemimpin Dunia Diundang ke London untuk Pemakaman Elizabeth II: AS, Israel, Termasuk Palestina

Kompas dunia | 18 September 2022, 20:10 WIB
Lukisan wajah Ratu Elizabeth II diletakkan bersama karangan bunga di dekat Istana Buckingham, London, Inggris Raya, Minggu (18/9/2022). Sekitar 500 kepala pemerintahan dan ningrat dari berbagai negara diundang ke pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin (19/9/2022) besok, siapa saja? (Sumber: Felipe Dana/Associated Press)

LONDON, KOMPAS.TV - Sekitar 500 kepala pemerintahan dan ningrat dari berbagai negara diundang ke pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin (19/9/2022) besok. Pemakaman megah ini pun akan menjadi perkumpulan terbesar para pemimpin dunia selama beberapa tahun terkini.

Associated Press melaporkan, sejumlah pemimpin telah tiba di London per Minggu (18/9) untuk menghadiri pemakaman. Salah satunya adalah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden yang tiba pada Sabtu (17/9) malam waktu setempat.

Selain Biden, pemimpin negara-negara Persemakmuran seperti Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Ukraina, pihak yang didukung London selama perang sejak Februari lalu, turut diundang. Istri Presiden Volodymyr Zelenskyy, Olena Zelenska dilaporkan akan mewakili Kiev.

Baca Juga: Ini Rangkaian Upacara Pemakaman Ratu Elizabeth II Besok, Berakhir di Istana Windsor

Selain itu, para pemimpin pemerintahan lain yang diundang antara lain adalah Presiden Irlandia Michael D Higgins, Presiden Serbia Aleksandar Vucic, Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh, hingga Presiden Israel Isaac Herzog.

Undangan pemakaman kepada Presiden China Xi Jinping sempat menuai kontroversi di parlemen. Alasannya adalah perlakuan Beijing terhadap minoritas Uighur.

Representatif China sendiri dilaporkan dilarang menghadiri upacara persemayaman Ratu Elizabeth II di Westminster Hall. 

 

Jacinda Ardern, salah satu pemimpin yang akan menghadiri pemakaman, mengaku merasa rendah hati bisa mewakili negaranya dan menyaksikan penghormatan terakhir kepada ratu dengan masa kekuasaan terlama sepanjang sejarah monarki Inggris Raya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU