> >

Dinobatkan Jadi Raja, Pangeran Charles Disebut Sosok Visioner, Terutama soal Lingkungan Hidup

Kompas dunia | 10 September 2022, 22:00 WIB
Kepala Kajian Wilayah Eropa Universitas Indonesia Henny Saptatia Nugraheni (kiri) dan Duta Besar RI untuk Inggris Raya Desra Percaya (tengah) saat memberikan keterangan dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu (10/9/2022). (Sumber: Kompas TV)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pangeran Charles resmi dinobatkan menjadi raja Inggris Raya dengan gelar Raja Charles III pada Sabtu (10/9/2022). Penobatan ini menyusul meninggalnya ibunda Charles sekaligus ratu Inggris Raya, Elizabeth II pada Kamis (8/9) lalu.

Kepala Kajian Wilayah Eropa Universitas Indonesia Henny Saptatia Nugraheni menyebut Charles sebagai sosok visioner yang layak naik takhta menggantikan Elizabeth II.

Henny menggarisbawahi penantian panjang Charles untuk naik takhta. Sebagai putra mahkota, Charles mesti menunggu hingga usia 73 tahun untuk memimpin monarki Inggris Raya.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan Elizabeth yang naik takhta saat muda. Ketika dinobatkan pada 1952 silam, Elizabeth baru berusia 25 tahun.

"Sebagai putra mahkota yang setia, dia (Charles) lakukan apa saja yang bisa untuk mendukung ibunya. Jadi prinsip ‘God Save the Queen’ itu dijalankan oleh si putra mahkota,” kata Henny dalam program “Sapa Indonesia Malam” Kompas TV.

Baca Juga: Charles III Resmi Dikukuhkan Sebagai Raja Baru Inggris, Gantikan Tahta Ratu Elizabeth II

Henny pun menyebut Charles sebagai sosok visioner. Salah satunya dalam isu lingkungan hidup.

Akademisi UI itu menyebut, sebelum Brexit, Charles pernah menyampaikan pandangannya ke parlemen Uni Eropa mengenai isu-isu yang kini urgen seperti perubahan iklim.

"Pada 1980-an, ketika kita belum bicara soal isu-isu lingkungan hidup, Pangeran Charles itu sudah bicara soal isu-isu lingkungan hidup,” kata Henny.

Charles pun disebutnya aktif memperjuangkan isu lingkungan hidup di kancah politik global. Ketika Donald Trump menjabat presiden Amerika Serikat (AS) dan hendak keluar dari Persetujuan Paris 2015, Charles disebut melobi sang presiden.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU