> >

Walau Diintai Pembunuh, Pendeta Yesuit di Pegunungan Meksiko Ini Teruskan Misi, Peran Aparat Disorot

Kompas dunia | 7 September 2022, 01:05 WIB
Ilustrasi. Garis polisi dipasang di gerbang gereja yang menjadi lokasi pembunuhan dua pendeta Serikat Yesuit di Cerocahui, Pegunungan Tarahumara, Meksiko, 22 Juni 2022. Hingga pekan ini, si pembunuh masih berkeliaran dan diduga mengancam seorang pendeta yang masih bertugas di daerah tersebut. (Sumber: Christian Chavez/Associated Press)

KOTA MEKSIKO, KOMPAS.TV - Pembunuh dua pendeta Yesuit di Pegunungan Tarahumara, areal pegunungan terpencil di negara bagian Chihuahua, Meksiko tak membuat misi ordo Yesuit di daerah itu surut. Pihak ordo mengaku tidak akan membatalkan misi di daerah itu meski pembunuh belum ditangkap otoritas.

Javier Campos dan Joaquin Mora, dua pendeta Yesuit yang mengemban misi di Tarahumara, dibunuh dua bulan lalu. Mereka dibunuh bersama seorang pemandu wisata yang hendak mereka lindungi.

Pembunuhan ini memicu kemarahan di Meksiko dan dari pihak Gereja Katolik Roma.

Meskipun demikian, terduga pembunuh masih berkeliaran dan menakuti warga desa. Terduga pembunuh itu pun belakangan ini merilis video yang menyiratkan ancaman kepada pendeta yang masih bertahan.

Identitas pembunuh dua pendeta Yesuit diduga adalah Jose Portillo Gil alias “El Chueco” atau “Si Bungkuk”, gembong narkoba setempat.

Sebelum diduga membunuh Campos dan Mora, Portillo Gil dilaporkan telah dikenakan surat perintah penangkapan yang ditangguhkan. Namun, Si Bungkuk tetap bisa bergerak di daerahnya dengan impunitas.

Baca Juga: Eks Jaksa Agung Meksiko Diciduk Polisi, Diduga Terlibat Penghilangan Paksa 43 Mahasiswa

Sebelum dituduh membunuh pendeta, pada 2018 lalu, Gil dituduh membunuh Patrick Braxton-Andrew, seorang guru bahasa Spanyol dari Amerika Serikat (AS) yang melancong melintas di Tarahumara.

Geng narkoba Portillo Gil diyakini punya hubungan dengan geng Los Salazar yang berasosiasi dengan kartel Sinaloa, salah satu kartel narkoba terbesar di Meksiko.

Dalam video itu, ia mengaku tidak bertanggung jawab atas pembunuhan Campos dan Mora. Ia mengeklaim tahu apa yang sebenarnya terjadi dan terlihat mengirim ancaman terselubung kepada salah satu pendeta lain yang selamat.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU