> >

Pembunuhan Massal Kanada: 10 Orang Tewas Ditikam, Tokoh Masyarakat Adat Menduga Terkait Narkoba

Kompas dunia | 5 September 2022, 14:26 WIB
Petugas melakukan olah TKP penikaman di Desa Weldon, Provinsi Saskatchewan, Kanada, Minggu (4/9/2022). (Sumber: Heywood Yu/The Canadian Press via AP)

REGINA, KOMPAS.TV -  Sebanyak 10 orang tewas dalam serentetan penikaman yang diduga dilakukan oleh dua orang di Provinsi Saskatchewan, Kanada. Kepolisian Kanada menggelar pencarian besar-besaran terhadap dua orang pelaku di daerah seluas 651.900 di selatan negara itu.

Penikaman yang telah menewaskan 10 orang, juga  melukai 15 orang lainnya, disebut sebagai salah satu pembunuhan massal paling mematikan sepanjang sejarah Kanada.

Kepolisian belum bisa merilis motif serangkaian penikaman tersebut. Namun, seorang tokoh masayarakat adat setempat menduga kasus-kasus itu berkaitan dengan peredaran narkoba.

Peristiwa penikaman hingga jatuh korban tewas yang menimpa masyarakat adat Amerika Utara ini membuat otoritas setempat menetapkan keadaaan darurat sipil.

“Tidak ada orang di sini yang akan tidur lagi. Mereka akan takut bahkan hanya untuk membuka pintu,” kata Ruby Works, seorang warga Desa Weldon, dekat lokasi penikaman sebagaimana dikutip Associated Press.

Baca Juga: 10 Tewas dan 15 Luka dalam Penusukan di Kanada, Polisi Kejar 2 Tersangka

Per Minggu (4/9/2022) malam waktu setempat, polisi menyebut kendaraan yang diduga memuat dua tersangka terlihat di Regina, ibu kota Saskatchewan, sekitar 335 kilometer selatan daerah tempat kejadian perkara.

Kepala Polisi Regina Evan Bray menyebut tersangka diyakini masih berada di daerah Regina.

Polisi mengidentifikasi dua orang tersangka itu sebagai Damien Sanderson, berusia 31 tahun, dan Myles Sanderson, berusia 30 tahun. 

Asisten Komisaris Polisi Rhonda Blackmore menampilkan muka dua tersangka penikaman massal di Provinsi Saskatchewan, Kanada. Foto diambil dalam konferensi pers kepolisian di Regina, ibu kota Provinsi Saskatchewan, Minggu (4/9/2022). (Sumber: Michael Bell/The Canadian Press via AP)

Rhonda Blackmore, asisten komisaris kepolisian di Saskatchewan, menyebut sebagian korban terlihat telah diincar oleh pelaku. Namun, sebagain lain terlihat diserang secara acak.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : Associated Press


TERBARU